Kemenag Siap Alokasikan Anggaran, Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Gibran

ist M Sidik Sisdiyanto.--

CURUPEKSPRESS.BACAKORAN.CO - Kementerian Agama mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di lembaga pendidikan agama dan keagamaan. Dukungan termasuk soal alokasi anggaran. 

Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu program prioritas Calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Pemilihan Umum 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Sidik Sisdiyanto mengatakan bahwasanya Kemenag mendukung program prioritas ini. 

Lebih lanjut Sidik mengakui bahwa program ini membutuhkan anggaran yang cukup besar. 

Namun dia yakin kalau itu juga akan dihitung secara cermat oleh pemerintah sehingga kebutuhan anggaran yang dibutuhkan bisa teralokasikan. 

BACA JUGA:Maju Pilbup Kepahiang, Windra Purnawan Dapat Rekom DPP Nasdem

“Semoga nanti ketika anggaran pendidikan nasional naik, maka alokasi anggaran pendidikan di Kementerian Agama juga akan naik, kisarannya bisa sekitar 7 – 12 T dan insya Allah bisa dialokasikan untuk menyukseskan program ini,” sebut Sidik.

Sebab, kata Sidik, makan bergizi gratis akan meningkatkan kesehatan anak-anak. 

"Hal itu akan mendukung peningkatan prestasi siswa,” ujarnya dikutip Jumat 31 Mei 2024. 

“Makan Bergizi Gratis juga menjadi bagian dari bentuk keadilan sosial,” sambungnya. 

Terkait implementasinya, Sidik Sisdiyanto mengatakan pihaknya masih menunggu kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). 

Sebab, lembaga pendidikan formal binaan Kemenag, utamanya madrasah, mengikuti kebijakan yang diterbitkan Kemendikbud. 

“Kami siap menunggu regulasi yang ada dan mekanisme atau aturan mainnya. Pastinya kami akan mendukung program prioritas ini sebagai bentuk untuk meningkatkan gizi anak di madrasah dan prestasi mereka,” sebutnya lagi. 

Jika Makan Bergizi Gratis sudah menjadi kebijakan, kata Sidik, pihaknya juga akan mempersiapkan terkait skema distribusinya. Sebab, mayoritas madrasah binaan Kementerian Agama adalah madrasah swasta. 

Tag
Share