Soal Indikasi Tapir Hewan Peliharaan, Ini Kata BKSDA

Said Jauhari --

BACAKORANCURUP.COM - Terkait kemunculan tapir yang sempat menghebohkan warga di Kelurahan Pasar Kepahiang beberapa belakangan ini, muncul dugaan bahwa hewan tapir tersebut diduga hewan peliharaan orang.

Mengenai hal itu, Kepala Saksi (Kasi) Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) l Bengkulu, Said Jauhari yang dikonfirmasi wartawan curupekspress.com mengatakan, untuk sementara ini belum ada indikasi tapir tersebut merupakan hewan peliharaan.

"Sejauh ini belum ada indikasi tapir itu peliharaan warga," ucapnya.

Karena menurut dia, informasi dari warga tapir itu masuk ke dalam ruko itu lewat dapur.

BACA JUGA:Heboh Soal Tapir, Ini Penjelasan BKSDA

BACA JUGA:DPRD Rejang Lebong Gelar 4 Paripurna Tempo Sehari

Kemudian Kabupaten Kepahiang sangat dekat dengan kawasan Hutan Lindung Bukit Daun yang jaraknya hanya sekitar 1 kilometer. 

Selain itu sambungnya, berjarak sekitar 500 meter dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) itu sungai musi dan diseberangnya merupakan kebun warga Bukit Jupi yang berbatasan langsung dengan Hutan Lindung Bukit Daun.

"Jadi memang posisi Pasar atau Kota Kepahiang ini jaraknya tidak jauh dari kawasan Hutan Lindung Bukit Daun," beber dia.

Masih dikatakan Said, pihaknya juga akan mempelajari terlebih dahulu apakah ada indikasi warga yang memiliki dan atau memelihara satwa dilindungi tersebut.

"Kita juga akan pelajari kalau-kalau ada indikasi ada warga yang memelihara," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, sempat viral di Kabupaten Kepahiang dalam beberapa hari terakhir.

Dimana warga Pasar Kepahiang dibuat heboh dengan adanya seekor Tapir (badak babi) dengan nama latin Tapirus indicus berukuran besar tiba-tiba masuk ke dalam warung salah satu milik pedagang di daerah tersebut.

Peristiwa yang membuat viral di sosial media (sosmed) masyarakat Kepahiang ini terjadi di Kelurahan Pasar Kepahiang pada Minggu 29 Juli 2024 sekira pukul 21.00 WIB.

Tag
Share