1.081 Warga Nikmati Rumah Subsidi
ist Ilustrasi rumah subsidi.--
BACAKORANCURUP.COM - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat hingga awal Agustus 2024 sebanyak 1.081 Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Provinsi Bengkulu telah menikmati rumah subsidi dari bantuan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari Pemerintah RI.
Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan Dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Bengkulu, Asman mengatakan, penyaluran rumah subsidi bagi MBR dari dana FLPP di Bengkulu hingga Agustus 2024 sudah mencapai 1.081 unit. Jumlah ini menurun dibandingkan periode yang sama tahun 2023 lalu tercatat sebanyak 1.301 unit.
"Karena kuota sudah habis, penyalurannya tidak begitu banyak pada tahun ini," kata Asman, Kamis 22 Agustus 2024.
Asman mengaku, pemerintah seharusnya menambah kuota rumah subsidi. Hal itu dilakukan mengingat permintaan rumah subsidi di Bengkulu masih cukup tinggi.
BACA JUGA:Revisi UU Pilkada Batal, Begini Kata Puan
"Pemerintah harus mampu memberikan hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Kami harapkan dapat meningkatkan jumlah kuota rumah subsidi bagi para MBR di Bengkulu," tutupnya.
Disisi lain, Pengembang Perumahan Subsidi di Bengkulu, Taman mengaku, penyaluran rumah MBR di Bengkulu pada tahun 2024 ini belum begitu maksimal. Hal ini disebabkan jumlah kuota rumah subsidi yang sedikit.
"Kita ingin kuotanya ditambah agar penyalurannya bisa lebih banyak lagi," kata Taman
Selain itu, Ia meminta, agar bank penyalur di Bengkulu bisa mempermudah persyaratan calon pembeli rumah. Hal itu dilakukan agar penyaluran rumah subsidi di Bengkulu bisa diatas 2 ribu unit pada tahun ini.
"Kami terus mengusulkan kepada Kementerian PUPR agar peraturan yang diberlakukan oleh perbankan untuk syarat mendapatkan rumah subsidi ditinjau kembali. Itu dilakukan agar angka realisasinya di Bengkulu bisa tembus diatas 2 ribu unit," tuturnya.
Selain itu, dia juga berharap, agar pemerintah bisa segera mengumumkan harga baru untuk rumah subsidi di daerah. Pasalnya hingga saat ini harga rumah subsidi masih tetap sama seperti tahun sebelumnya dan belum mengalami kenaikan. Padahal harga seluruh bahan bangunan sudah mengalami kenaikan.
"Kami berharap harga rumah subsidi dinaikkan, minimal kami minta harganya Rp 180 juta per unit," tutupnya.