Gregoria Mariska Tunjung Incar Medali Olimpiade Paris 2024

IST Gregoria Mariska Tunjung.--

JAKARTA -  Gregoria Mariska Tunjung mencapai dua tonggak penting tahun ini. Termasuk turnamen berkategori Super 500. Gelar itu membuat Gregoria percaya diri mengincar medali Olimpiade Paris 2024 .

Ya, sepanjang musim 2023, Gregoria meraih dua gelar jurira. Dia untuk kali pertama menjuarai turnamen BWF Tour, yakni Spain Masters 2023, pada April lalu.

Setelah memenangkan turnamen level atas (dan lawan level dewa) tersebut, Gregoria semakin percaya diri untuk mengincar gelar lebih tinggi. Yakni, meraih medali Olimpiade.

Momentumnya tersaji tahun depan, di Paris. Meskipun dia tahu, perjuangannya pasti tidak akan mudah.

“Saya sendiri memang pengen banget dapat medali (Olimpiade, Red),” ungkap Gregoria.

"Tetapi bagaimana cara saya bisa ke situ (lolos) juga harus dibuktikan dengan turnamen-turnamen tahun depan. Saya harus lebih stabil dan bisa lebih yakin dengan bekal buat Olimpiade nanti," papar pemain binaan PB Mutiara Cardinal tersebut.

Dalam kualifikasi Olimpiade Paris 2024, posisi Gregoria tergolong aman. Ada 16 pemain tunggal yang nantinya lolos kualifikasi. Per pekan ke-48, posisi Gregoria berada di peringkat ketujuh. Masing-masing negara maksimal meloloskan dua wakil dari tiap sektor.

Hal itu membuatnya merasa tidak percaya diri tampil di Olimpiade. Pemain asal Wonogiri, Jawa Tengah itu tersingkir di babak 16 besar usai kalah dari Ratchanok Intanon asal Thailand.

Selama dua tahun terakhir, Gregoria sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Saat ini, dia menduduki peringkat tujuh dunia, yang menjadi pencapaian tertinggi dalam karirnya.

Selama tahun ini, selain dua gelar, pemain yang akrab disapa Jorji itu juga menjadi runner-up di Malaysia Masters. Dia juga tiga kali menembus semifinal. Yakni di Swiss Open (Super 300), Japan Open (super 750), serta Hongkong Open (Super 500).

Berarti, setidaknya tingkat Gregoria sudah ada di golongan empat besar dunia. Di Olimpiade, jika lolos ke semifinal, pemain punya kesempatan setidaknya meraih medali perunggu. Tentunya lewat perebutan tempat ketiga.

Hanya saja Gregoria masih merasa belum bisa konsisten. “Kalau nilai 1-10, kestabilan tahun ini di angka 7,5 mungkin. Masih ada kalah-kalah di babak pertama,” ujarnya.

Lebih lanjut Gregoria menjelaskan soal faktor cedera yang membuatnya sering terdepak. Dari 20 turnamen tahun ini, ia sembilan kali tidak lolos ke babak perempat final.

"Akhir-akhir ini kalah karena kondisi kurang bagus. Selain itu juga karena lawan juga lebih siap," imbuh Gregoria.

Tag
Share