Mahkota Berkilau, Beratnya Puluhan ! Ini Kisah Suntiang Minang yang Bikin Penasaran
IST Tangkapan Layar dari Akun Instagram @winda_ratnasari, Foto Sepasang Kekasih yang Menggunakan Baju Adat Minang dan Suntiang Minang--
BACAKORANCURUP.COM - Suntiang adalah salah satu simbol penting dalam budaya Minangkabau yang telah diwariskan turun-temurun.
Dalam sejarah budaya Minang, suntiang tidak hanya dianggap sebagai aksesori semata, tetapi juga sebagai lambang status dan kehormatan seorang perempuan.
Suntiang biasanya dikenakan oleh perempuan Minang saat prosesi pernikahan, terutama oleh pengantin wanita.
Keunikan suntiang terletak pada bentuknya yang menyerupai mahkota dengan lapisan logam berkilau yang tersusun rapi di atas kepala.
Sejarah suntiang Minang tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai adat dan budaya yang dianut oleh masyarakat Minangkabau.
BACA JUGA:5 Bisnis Menjanjikan untuk Pensiunan
BACA JUGA:Wisata Hits Joana Garden di Sumatera Utara dengan Pemandangan yang Memukau
Pada awalnya, suntiang hanya dikenakan oleh perempuan yang berasal dari keluarga bangsawan atau keturunan raja.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya posisi suntiang dalam tatanan sosial masyarakat Minang.
Lambat laun, suntiang mulai dikenakan oleh kalangan masyarakat yang lebih luas, meski tetap mempertahankan makna sakralnya.
Berdasarkan sumber terpercaya dan perkembangan sejarah, suntiang mengalami perubahan bentuk dan gaya. Suntiang yang awalnya sederhana, kini berkembang menjadi lebih mewah dan rumit.
Pada masa lampau, suntiang hanya terdiri dari beberapa tingkat, tetapi dalam sejarah modern, suntiang bisa mencapai hingga 11 tingkat atau lebih.
Setiap tingkat pada suntiang melambangkan derajat atau strata sosial pemakainya.
Selain itu, bahan dasar suntiang juga mengalami perkembangan, dari logam sederhana menjadi campuran emas atau perak yang semakin mempertegas status sosial seseorang.