Baca Koran curupekspress Online - bacakorancurup.com

5 Fakta Unik Cabai Jawa, Rempah Tradisional yang Tak Lekang oleh Waktu

Cabe jawa yang kini tengah naik daun dan diminati banyak orang--

BACAKORANCURUP.COM - Siapa sangka, di tengah maraknya cabai rawit dan cabai merah di dapur-dapur Nusantara, cabai Jawa kini kembali mencuri perhatian banyak orang.

Bentuknya memang sekilas menyerupai buah kecil memanjang, tapi jangan salah, rempah satu ini bukan hanya memberikan sensasi pedas, melainkan juga menyimpan sejarah panjang dan manfaat luar biasa bagi kesehatan.

Indonesia dikenal sebagai negeri yang penuh dengan keajaiban rasa. Dari sabang sampai merauke, setiap daerah punya rempah khas yang memperkaya cita rasa kuliner Nusantara. Salah satu rempah tradisional yang sedang naik daun adalah cabai Jawa, si pedas hangat yang sejak dulu digunakan dalam masakan dan ramuan jamu tradisional.

BACA JUGA:Bukan Sekadar Tanaman Hias ! Inilah Manfaat Kaktus untuk Kesehatan dan Kecantikan

BACA JUGA:Investasi Kripto Makin Populer, Tapi Waspadai 4 Kesalahan Fatal Investor Pemula !

1. Asal-usul Cabai Jawa yang Melegenda

Nama ilmiahnya adalah Piper retrofractum, dan rempah ini merupakan tanaman asli Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Sejarah mencatat, cabai Jawa sudah dikenal sejak masa Kerajaan Majapahit, bahkan sempat digunakan pada masa Romawi Kuno sebagai bumbu berharga yang sulit didapatkan.

Menariknya, sebelum cabai merah dan rawit masuk ke Nusantara dari benua Amerika, cabai Jawa sudah lebih dulu menjadi andalan masyarakat Indonesia kuno untuk menambah rasa pedas pada masakan. Namun, pedasnya berbeda, bukan yang membakar lidah, melainkan hangat dan lembut yang terasa hingga ke tenggorokan.

Rasa khas ini membuat cabai Jawa tidak hanya digunakan sebagai penyedap makanan, tetapi juga sebagai bahan utama ramuan jamu. Hingga kini, tradisi itu masih lestari di berbagai daerah Indonesia.

2. Satu Keluarga dengan Lada, Bukan Cabai

Banyak orang mengira cabai Jawa masih satu jenis dengan cabai rawit atau cabai merah. Padahal, sebenarnya cabai ini masih satu keluarga dengan lada dan kemukus. Tanamannya tumbuh merambat, dengan batang yang bisa mencapai panjang hingga 15 meter.

Buahnya kecil memanjang, berwarna hijau saat muda dan berubah menjadi merah tua atau hitam ketika matang. Sensasi pedasnya berasal dari senyawa piperine, zat aktif yang juga terdapat dalam lada hitam. Itulah yang membuat rasa pedas cabai Jawa berbeda, yaitu lebih hangat, aromatik, dan menenangkan.

Di Indonesia, tanaman ini banyak ditemukan di Jawa, Sumatera, Madura, dan Bali. Selain disebut "cabai Jawa", masyarakat juga mengenalnya dengan nama "lada Jawa" atau "cabe jamu".

3. Bedanya Cabai Jawa dengan Cabai Biasa

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan