Apple Bersiap Bangun Pabrik di Indonesia, Investasinya Capai Rp 15,9 Triliun
IST Perusahaan Apple akan berinvestasi di Indonesia--
BACAKORANCURUP.COM - Apple sebagai produsen iPhone, berencana memperluas kehadirannya di Indonesia dengan membangun pabrik di tanah air. Investasi ini memiliki nilai yang sangat besar, mencapai US$1 miliar atau setara dengan Rp 15,9 triliun.
Melansir dari detik.com, Rosan Roeslani selaku Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, mengungkapkan bahwa investasi tersebut direncanakan mulai direalisasikan pada tahun 2026.
Namun, pemerintah berharap proses pembangunan pabrik dapat dimulai lebih awal, yaitu pada tahun 2025.
"Kementerian Perindustrian sebenarnya mengharapkan supaya pembangunan pabrik dimulai pada 2025. Saat ini, kami sedang mendorong agar timeline ini dapat dipercepat. Meski begitu, Apple telah menyampaikan komitmennya secara tertulis," ujar Rosan.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Aplikasi Legal untul Nonton Film
BACA JUGA:Semarakkan HUT ke 129, BRI Cabang Curup Gelar Sejumlah Kegiatan!
Rosan juga menambahkan bahwa komunikasi antara pemerintah Indonesia dan Apple dilakukan secara intensif, meskipun terdapat perbedaan zona waktu. "Kami selalu melakukan komunikasi hampir setiap hari dengan pihak Apple.
Mereka bekerja di malam hari saat kami sedang tidur, begitu pula sebaliknya. Hingga saat ini, poin-poin kesepakatan telah disampaikan melalui aplikasi WhatsApp, termasuk ke Kementerian Perindustrian," jelasnya.
Poin-poin pembahasan yang dimaksud mencakup berbagai aspek, mulai dari bentuk investasi hingga vendor-vendor yang akan dibawa oleh Apple ke Indonesia. Rosan memastikan bahwa komitmen Apple tidak perlu diragukan lagi.
"Apple sudah memberikan rincian secara detail. Mereka berencana membawa vendor pertama ke Indonesia, dan nantinya akan ada lebih banyak vendor yang menyusul. Sebagai gambaran, untuk satu unit iPhone 16 saja, terdapat sekitar 320 vendor yang terlibat," tuturnya.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi industri teknologi dan perekonomian Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat manufaktur global.