Puting Beliung Hantam Belasan Rumah Warga, Kantor Desa dan SPBU Ikut Terdampak
IST/CE Tampak salah satu rumah warga yang terdampak angin puting beliung.-IST/CE-
CURUP, CE - Warga Kecamatan Curup Utara khususnya Desa Pahlawan, Kelurahan Tunas Harapan dan Desa Perbo sekitarnya dibikin heboh. Pasalnya pada Rabu (6/12) kemarin sekira pukul 12.20 WIB, ditengah hujan rintik-rintik tiba-tiba muncul angin puting beliung menghantam area penduduk Desa Tabarenah. Akibatnya, 11 rumah warga, 1 kantor desa dan 1 unit SPBU menjadi korban keganasan angin puting beliung tersebut.
"Benar telah terjadi angin puting beliung di wilayah Kecamatan Curup Utara, tepatnya di Desa Pahlawan, Kelurahan Tunas Harapan dan Perbo. Dimana 11 rumah, kantor desa dan SPBU merasakan dampaknya," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Drs Shalahuddin MSi yang dikonfirmasi CE.
Adapun kronologis kejadian, ia menjelaskan, ketika itu hari mulai mendung yang tidak lama kemudian angin puting beliung tersebut datang menghantam rumah-rumah penduduk di tiga wilayah desa/kelurahan dimaksud. Sehingga beberapa puing-puing rumah seperti seng, lalu perabotan rumah warga ikut terbawa oleh angin.
BACA JUGA:Bupati Isyaratkan Randis Nunggak Pajak Dilelang
BACA JUGA:Tentukan Arah Kebijakan RPJPD 2025-2045, Pemkab Minta Masukan Publik
"Bersyukurnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," tuturnya.
Kemudian untuk kerugian material, tambah dia, belum bisa di pastikan berapa kerugian yang terdampak dari peristiwa bencana angin puting beliung tersebut, karena masih dalam proses pendataan oleh Kades setempat.
Lebih jauh Shalahuddin mengatakan, masyarakat diimbau dapat lebih meningkatkan kewaspadaan, karena angin kencang bisa menyebabkan pohon tumbang ataupun atap rumah terbang.
Selain itu, seperti diketahui saat ini sudah memasuki musim penghujan. Dimana ini menandakan bahwa beberapa potensi bencana alam yang bisa saja terjadi seperti banjir dan tanah longsor.
"Potensi-potensi semacam itu tetap harus diantisipasi dan diwaspadai," beber dia.
Menurut dia, tidak ada satupun manusia yang menginginkan terjadinya bencana alam di suatu daerah. Justru semua masyarakat termasuk pemerintah ingin keadaan dan situasi tetap aman dan kondusif.
"Pasti semuanya ingin situasi tetap aman dan baik-baik saja," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rejang Lebong, Dhendi Novianto SKM mengatakan, pihaknya meminta masyarakat agar menghindari aktivitas yang berada di bawah pohon-pohon besar. Ini karena dengan angin yang kencang di tambah ranting-ranting mulai kering karena kemarau, bisa jatuh saat diterpa badai.
"Pada saat angin sedang kencang mungkin aktivitas di bawah pohon itu diminimalisir, begitu juga dengan para pengendara yang melintas tetap waspada," tukasnya.