Graham Arnold Resmi Mundur Latih Australia
ist Graham Arnold.--
BACAKORANCURUP.COM - Graham Arnold resmi mengundurkan diri sebagai manajer Socceroos usai Australia ditahan imbang Timnas Indonesia 0-0 pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dengan mudnrunya Graham Arnold, maka akan membuat tim nasional Australia membutuhkan pengganti sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia berikutnya pada bulan Oktober 2024.
Arnold telah berdialog dengan Football Australia minggu ini, untuk menyusun strategi keluar dari peran yang telah dipegangnya sejak 2018.
Australia kalah dari Bahrain awal bulan ini dan kemudian ditahan imbang tanpa gol saat melawan Timnas Indonesia.
BACA JUGA:Antonio Conte Ganyang Juventus
BACA JUGA:China Open 2024, Dejan/Gloria Buka Kemenangan
FA merilis pernyataan berikut pada hari Jumat: 'Graham Arnold, pelatih terlama dalam sejarah Subway Socceroos, akan segera meninggalkan peran sebagai pelatih kepala.
"Arnold memberi tahu Football Australia awal minggu ini tentang keputusannya untuk mengundurkan diri dari peran tersebut, yang diterima oleh Dewan, dengan Football Australia sekarang fokus untuk menunjuk pelatih kepala baru menjelang jendela kedua Kualifikasi AFC Asia Putaran Ketiga," ungkap federasi sepak bola Australia.
Selama enam tahun masa jabatannya, pelatih berusia 61 tahun itu telah mengawasi pencapaian terbaik Australia di Piala Dunia dan dua kali tersingkir di perempat final Piala Asia.
Arnold nyaris dipecat pada tahun 2022 ketika Australia gagal lolos langsung ke Piala Dunia dan harus bergantung pada adu penalti Andrew Redmayne saat melawan Peru untuk lolos ke Qatar.
Sesampainya di sana, Australia mengalahkan Denmark dan Tunisia sebelum akhirnya kalah tipis dari Argentina yang akhirnya menjadi juara di babak 16 besar.
Setelah penampilan Australia di Qatar, Arnold dihadiahi kontrak baru berdurasi empat tahun oleh FA dan menolak tawaran untuk melatih di level klub guna membimbing Socceroos ke turnamen 2026, yang akan berlangsung di AS, Kanada, dan Meksiko.
Arnold mengatakan pada bulan Juni tahun ini bahwa ia yakin memiliki skuad yang mampu mencapai semifinal di Amerika Utara dalam waktu dua tahun.
Akan tetapi mantan bos Sydney FC dan Central Coast Mariners itu memilih untuk meninggalkan dua tahun terakhir dari kesepakatan itu setelah awal yang mengecewakan di babak ketiga kualifikasi.