Mereka yang tumbuh di lingkungan yang toxic tentu akan menerima kondisi ini sebagai hal yang 'normal'. Mereka mencoba merasionalkan hal-hal yang tidak rasional dan mencatat perasaan tersebut sebagai perasaan yang nyaman.
Saat hal ini terjadi, anak pun tidak menyadari bahwa mereka mendambakan hubungan yang familiar pada masa kanak-kanaknya. Tanpa disadari, mereka pun memilih teman dan pasangan yang dirasa 'sehat' namun sebaliknya.
Tanpa sadar anak akan memilih teman dan pasangan yang tampaknya sehat, tetapi pada akhirnya melanggengkan pola-pola negatif yang disaksikan dan dialami di masa kanak-kanak.
4. Selalu merasa takut akan kegagalan
Menurut Manly, ketakutan akan kegagalan bisa berasal dari kurangnya kasih sayang yang diberikan orang tua. Ketika orang tua hanya memberikan kritik, mereka akan tumbuh dengan perasaan tidak aman.
Rasa takut akan kegagalan bisa merusak kemampuan anak dan orang dewasa untuk mengambil risiko yang sehat dan mengembangkan diri secara pribadi dan profesional.
5. Mengalami masalah kesehatan mental
Kondisi kesehatan mental juga mungkin terjadi akibat anak tumbuh tanpa kasih sayang dari kedua orang tuanya. Penelitian menunjukkan bahwa pengabaian atau pelecehan emosional terhadap anak bisa berdampak jangka panjang pada kesehatan mental.
Berdasarkan hasil studi pada tahun 2016, beberapa kondisi kesehatan mental yang mungkin timbul akibat penganiayaan emosional pada masa kecil meliputi sebagai berikut:
- Gangguan kecemasan
- Depresi
- Gejala disosiatif
- Gangguan penggunaan zat