BACAKORANCURUP.COM - Penurunan angka stunting pada balita yang ada di Kabupaten Rejang Lebong ditargetkan turun menjadi 14 persen sesuai dengan target nasional.
Dimana saat ini prevalensi angka stunting di wilayah Rejang Lebong ada diangka 28,6 persen.
Demikian dikatakan Pjs Bupati Rejang Lebong, Dr H Herwan Antoni MKes MSi usai diwawancara wartawan di Curup.
"Angka stunting di Kabupaten Rejang Lebong saat ini masih tinggi, berada di angka 28,6 persen. Kita targetkan angka stunting ini bisa diturunkan bahkan di bawah 14 persen," jelasnya.
Herwan juga menerangkan, angka prevalensi stunting di Kabupaten Rejang Lebong sebesar 28,6 persen ini berarti dari 100 balita terdapat delapan balita yang dinyatakan menderita stunting.
BACA JUGA:Pastikan Ketok Palu Anggaran Tepat Waktu
BACA JUGA:Miris! Isteri di Rejang Lebong Pergoki Suami Setubuhi Anak Kandung Sendiri, Begini Kronologinya
Dengan tingginya angka prevalensi stunting tersebut, menurutnya harus diturunkan mengingat target Provinsi Bengkulu sebesar 12,55 persen.
"Tapi perlu digaris bawahi juga bahwa upaya penurunan prevalensi stunting ini harus didukung oleh semua pihak yang terlibat dalam tim percepatan penanganan stunting atau TPPS," tuturnya.
Untuk itu, lanjut Herwan, semua pihak terkait yang terlibat dalam TPPS diminta untuk bersama-sama melakukan pengawalan, pemeriksaan dan pengawasan maksimal, dengan melibatkan tim TPK, bidan desa, kader BKB, ahli gizi, dan kader Posyandu.
"Khususnya pemantauan kesehatan ibu hamil, bayi baru lahir dan balita yang dilakukan di seluruh Posyandu. Pemeriksaan dan pengukuran harus dilakukan minimal 80 persen dari total populasi ibu hamil dan balita," tegasnya.
Dalam hal ini Herwan juga menambahkan, pengawalan harus dilakukan secara maksimal mulai dari persiapan remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui hingga balita, sehingga akan diketahui secara detail ada dan tidaknya, balita stunting atau berapa angka stunting yang bisa diturunkan di desa/kelurahan tertentu.