BACAKORANCURUP.COM - Kendati sudah sebegitu alot dan dilakukan pembahasan ulang yang dilakukan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rejang Lebong bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Rejang Lebong, namun sejauh ini defisit dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2025 masih belum bisa ditekan menuju nol rupiah.
"Pembahasan masih kita lakukan sejauh ini kita belum bisa menekan angka defisit menjadi nol," sampai Wakil Ketua I DPRD Rejang Lebong Pera Heryani, kemarin di Rejang Lebong.
Dikatakannya, jika dalam pembahasan yang dilakukan banggar dan TAPD dari informasi yang terakhir angka defisit masih pada posisi Rp, 20 miliar, lebih, namun angka tersebut masih sangat sulit untuk ditekan menjadi nol rupiah, pasalnya ada beberapa anggaran yang tidak dapat dirasionalisasi.
BACA JUGA:Realisasi PAD di Rejang Lebong, Masih Ada OPD Dibawah 40 Persen
BACA JUGA:Capaian Pin Polio Rejang Lebong 77,8 Persen
"Kalau kita tekan lagi sampai nol rupiah, belanja kita sangat tidak mungkin optimal," terangnya.
Dengan itu saat ini dirinya dan jajaran anggota DPRD Rejang Lebong serta TAPD Rejang Lebong, terus menjadi formulasi untuk menyiasati anggaran RAPBD tahun 2025 seperti apa. Pasalnya masih ada opsi lain agar tidak seluruh anggaran terasonaliasi. Dimana pendapatan daerah harus lebih optimal.
"Kemungkinan bisa saja RAPBD disahkan dengan defisit, dengan melihat terlebih dahulu mendapatkan yang bisa dimaksimalkan pada tahun 2025 mendatang," pungkasnya.