BACAKORANCURUP.COM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rejang Lebong Juliansyah Yayan SH menyampaikan, jika pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2025 masih terus berjalan dimana masing - masing anggota Badan Anggaran (Banggar) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Rejang Lebong masih berjuang untuk merasionalisasi atau mengurangi belanja pada RAPBD tersebut.
"Pembahasan masih terus kita lakukan, defisit masih terus kita tekan, untuk mendapatkan formulasi terbaik," sampainya.
Dikatakannya jika, pihaknya cukup kesulitan mencari formulasi yang tepat untuk anggaran RAPBD Rejang Lebong dengan defisit yang fantastis tersebut.
Pasalnya sejauh ini defisit anggaran belum seutuhnya menjadi nol rupiah kendati dalam RAPBD banyak pemangkasan, baik belanja non fisik maupun fisik.
BACA JUGA:Warga Desa Lebih Taat Bayar PBB, BPKD Turunkan Tim ke Kelurahan
BACA JUGA:Dewan Tinjau Longsor Tabarenah
"Saat ini belum bisa bicara banyak untuk kita masih melakukan pemangkasan atau rasionalisasi," jelasnya.
Komposisi anggaran dalam RAPBD 2025 masih terus diracik, dengan harapan belanja masih bisa terus dilakukan, kendati harus menutupi defisit, dimana pihaknya juga meminta agar jajaran OPD bisa memaksimalkan untuk mendapatkan PAD dan menyelesaikan target PAD yang sudah diberikan.
"Jadi suka tidak suka, hampir seluruh OPD mungkin akan dirasionalisasi, atau ada kegiatan yang mungkin akan tertunda dan masuk dalam APBD Perubahan mendatangnya, untuk menyelesaikan defisit anggaran yang memang fantastis tersebut," pungkasnya