BACAKORANCURUP.COM - Fajar Alfian/M. Rian Ardianto naik podium tertinggi Kumamoto Masters Japan 2024. Mereka menyabet gelar Super 500 kelima sepanjang kariernya. Gelar tersebut juga mengakhiri puasa gelar selama delapan bulan.
Fajar/Rian menuntaskan perlawanan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi di final Kumamoto Masters Japan 2024. Fajar/Rian unggul rubber game 21-15, 17-21, 21-17 dalam tempo 68 menit.
Hasil tersebut membuat rekor Fajar/Rian atas wakil Jepang itu bertambah. Dari delapan pertemuan, Fajar/Rian mengoleksi lima kemenangan.
Mereka sudah menang tiga kali beruntun dari Hoki/Kobayashi. “Alhamdulillah senang dan bersyukur bisa di podium tertinggi lagi setelah di All England pada Maret. Kami meriah hasil yang terbaik tapi kami berharap bisa lebih baik lagi kedepannya,” kata Fajar usai pertandingan.
BACA JUGA:Erick Thohir Siap Mundur!
BACA JUGA:Barcelona Kesulitan Rekrut Erling Haaland
Dalam pertandingan pada MInggu, 17 November 2024 itu, Fajar/Rian bermain meyakinkan di gim pertama. Namun, gim kedua mereka tak berkutik dari Hoki/Kobayashi. Hasil itu memaksa mereka melanjutkan ke rubber game.
Fajar/Rian nyaris kecolongan di gim penentuan. Meski sempat unggul 14-9, Hoki/Kobayashi bisa mengejar dan menyamakan kedudukan menjadi 17-17. Untungnya, Fajar/Rian berhasil meredam momentum itu dan menang dengan nyaman.
“Pastinya tidak mudah melawan Hoki/Kobayashi karena mereka bermain luar biasa. Kondisi angin sangat berpengaruh di turnamen ini. Di gim pertama kami bisa sangat enak menyerang, kebalikannya di gim kedua ya mereka bisa membalikkan keadaan,” ujar Rian.
Fajar/Rian mengatkaan, ada motivasi untuk memenangkan final Kumamoto Masters Japan 2024. Hal ini tak lepas dari hasil Timnas Indonesia yang kalah empat gol tanpa balas oleh Jepang di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Fajar/Rian sendiri memang mengikuti perkembangan timnas sepak bola Indonesia.
Kekalahan Timnas Indonesia membuat Fajar/Rian termovitasi untuk melakukan “balasan” kepada wakil Jepang yang menjadi lawannya di final Kumamoto Masters Japan 2024.
“Kami punya motivasi dan tekad lebih karena saya dan Rian sangat mengikuti perkembangan sepakbola Indonesia, cukup sedih kemarin timnas kalah dari Jepang di Jakarta. Jadi di bulutangkis kami tidak mau menyerah. Kami mau menang dari pasangan Jepang di rumahnya,” ungkap Fajar.
Fajar/Rian terakhir kali juara di All England 2024. Dalam final turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu, mereka menghajar Aaron Chia/Soh Wooi Yik 21-16, 2-16.
Setelah itu, Fajar/Rian lolos ke final Singapore Open 2024. Namun, mereka kalah dari He Jiting/Ren Xiang Yu 21-19, 21-14. Itulah momen terakhir mereka naik podium sebelum di Kumamoto.