BACAKORANCURUP.COM - Hingga saat ini, jumlah pasien yang terindikasi bahkan terpapar Tuberkulosis (TB) di Rejang Lebong jumlahnya terus meningkat
Informasi terhimpun, sampai saat ini tercatat sebanyak 176 pasien yang sudah terindikasi di seluruh kecamatan yang ada di wilayah Rejang Lebong.
Kader Penabulu Rejang lebong Amri menyampaikan, jumlah pasien yang terindikasi TB itu berdasarkan data yang terhimpun di Dinas Kesehatan (Dinkes) Rejang Lebong.
Bahkan kata dia, jika melihat kondisi yang ada saat ini, jumlah pasien TB akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
BACA JUGA:Polisi Sinyalir Ada Tempat Prostitusi Lain, Lokasinya ?
BACA JUGA:Polres Kembali Tanam Jagung untuk Ketahanan Pangan
"Penyakit TB ini bisa menularkan anggota keluarga lainnya, sehingga jumlahnya akan terus bertambah. Apalagi jika pasien terpapar tidak menjalankan pencegahan dini seperti terapi pencegahan tubercolosis (TPT)," ungkapnya.
Adapun penyebab kenapa penyakit TB ini mudah menyebar kata Amri, karena warga yang terdampak TBC tidak
melakukan TPT, dan mengkonsumsi obat putus nyambut.
Sehingga membuat virus yang ada didalam tubuhnya tidak mati, namun terus berkembang.
Karena itulah jelasnya, untuk mencegah penyebaran TB ini bisa dilakukan. Asalkan masyarakat mau mendengarkan, dan mau menjalankan apa yang disampaikan oleh pihak kesehatan serta Penabulu terkait pencegahan TB.
"Sampai saat ini kita terus melakukan sosialisasi ke rumah-rumah atau ke lokasi yang masyarakatnya ada terdampak TB. Karena itu kita berharap, masyarakat dapat menjalankan treatment yang kami berikan, khususnya bagi mereka yang terdampak dan terindikasi," jelas Amri.
Selain itu kata dia, selama tahun 2024 ini, jumlah pasien TB yang meninggal di Kabupaten Rejang Lebong juga terus bertambah. Saat ini saja sudah ada sebanyak 8 pasien pengidap TB di wilayah Rejang Lebong yang diketahui sudah meninggal dunia. Sehingga bisa dikatakan, bahaya dari TB ini tak bisa dipandang sebelah mata, dan harus dicegah sejak dini.
"Dari data yang terhimpun di Dinkes Rejang Lebong, jumlah pasien TB yang meninggal sudah ada 8 orang. Jumlah tersebut bisa saja terus bertambah, jika pasien tidak mengikuti anjuran yang kita berikan," kata Amri.
Disamping itu dia mengajak, sebagai salah satu cara untuk mencegah orang serumah dengan pasien tidak tertular TB. Ada dua cara yang bisa kita lakukan, pertama melakukan deteksi dengan alat TCM (Tes Molecular Cepat) melalui sampel dahak. Dan kedua melalui alat rontgen yang di nyatakan hasilnya klinis, dengan pendampingan Fasyankes (Dinkes).