CURUP, CE - Rapat Koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi daerah bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) rutin digelar.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong melalui tim pengendalian inflasi daerah (TPID) setiap pekannya selalu memantau harga-harga bahan pokok (Banpok) alias pangan di pasar-pasar tradisional.
Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Keuangan, Rosita M SH mengatakan, yang menjadi kabar gembira ialah harga cabai merah dan rawit pekan ini terpantau mengalami penurunan harga.
"TPID Kabupaten Rejang Lebong selalu rutin melakukan pemantauan harga komoditi pangan yang dilakukan setiap minggunya di salah satu pasar tradisional yang ada di Kota Curup. Dari hasil pantauan itu komoditi harga cabai merah dan cabai rawit kita sudah menurun," ungkapnya.
Dengan demikian, kata dia, angka inflasi daerah di Kabupaten Rejang Lebong juga sudah mengalami penurunan.
"Bersyukur minggu kemarin dan minggu ini Kabupaten Rejang Lebong sudah tidak lagi menyumbang IPH tertinggi di Provinsi Bengkulu alias tidak lagi masuk 10 besar penyumbang inflasi tertinggi se-Indonesia," terangnya.
Lebih jauh dirinya menuturkan, salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Rejang Lebong untuk menjaga stabilitas inflasi ialah dengan menjaga stabilitas harga dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat.
"Karena ketika harganya aman dan stabil, kemudian stok pangan itu juga cukup, maka dipastikan angka inflasi tidak akan alami kenaikan," ucapnya.
Terlebih lagi, tambah dia, dengan menjelangnya perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 yang ada di depan mata harus menjadi perhatian bersama. Kebutuhan banpok di Kabupaten Rejang Lebong harus selalu aman.
Kategori :