Atasan yang perfeksionis sulit untuk melepaskan kendali. Mereka mungkin terlibat dalam setiap detail proyek dan memonitor setiap langkah yang diambil oleh tim. Akibatnya, karyawan merasa tidak memiliki ruang untuk mengambil inisiatif atau menunjukkan kreativitas.
5. Tidak Suka dengan Ketidakpastian
Perfeksionis memiliki kecenderungan untuk menghindari risiko dan ketidakpastian. Mereka sering meminta laporan berkala yang sangat rinci dan menginginkan setiap tugas dilakukan sesuai dengan rencana, tanpa toleransi untuk penyimpangan.
6. Selalu Menunda Keputusan
Karena selalu menginginkan hasil sempurna, atasan perfeksionis sering kali menunda-nunda dalam mengambil keputusan. Mereka cenderung mempertimbangkan semua opsi secara berlebihan untuk memastikan tidak ada kesalahan yang dibuat.
7. Mengharapkan Semua Orang Seperti Dirinya
Atasan perfeksionis cenderung mengharapkan karyawan memiliki etos kerja yang sama seperti mereka. Mereka sulit menerima jika ada anggota tim yang bekerja dengan cara atau ritme berbeda. Hal ini sering kali membuat karyawan merasa stres atau kewalahan.
Penting untuk diingat bahwa atasan perfeksionis sering kali didorong oleh niat baik, yaitu memastikan tim mencapai hasil terbaik. Namun, jika sifat ini membuatmu merasa tidak nyaman, jangan ragu untuk mencari bantuan atau bahkan mempertimbangkan opsi lain. Karena pada akhirnya, kesehatan mental dan kebahagiaanmu di tempat kerja adalah hal yang paling penting.