Pada masa itu, Majapahit bercita-cita menjadi kerajaan besar yang meliputi seluruh Nusantara, Semenanjung Malaya, hingga Filipina. Cita-cita ini didukung oleh Patih Gadjah Mada melalui Sumpah Palapa.
4. Kamboja
Sriwijaya juga sempat menguasai Kamboja. Seorang pendeta bernama I Tzing mencatat bahwa pengaruh Sriwijaya terlihat jelas di wilayah ini.
Dengan wilayah kekuasaan yang strategis, Sriwijaya mampu mengembangkan perdagangan berbagai komoditas, seperti kayu gaharu, cendana, cengkih, kapulaga, dan kapur barus, yang menjadi sumber ekonomi utama.
5. Timor Leste
Timor Leste, yang dahulu dikenal sebagai Timor Timur, memiliki sejarah panjang dengan Indonesia. Setelah dikuasai Portugal sejak abad ke-16, wilayah ini bergabung dengan Indonesia pada 1976 sebagai provinsi ke-27.
Namun, melalui referendum pada 1999 yang dipimpin oleh Presiden BJ Habibie, Timor Timur memilih untuk merdeka dan membentuk negara baru bernama Timor Leste.
6. Brunei Darussalam
Wilayah Brunei juga pernah berada di bawah kekuasaan Sriwijaya dan Majapahit. Dalam Negara kretagama, wilayah Brunei disebut sebagai Buruneng, yang dikuasai oleh Majapahit pada abad ke-14. Posisi Brunei sebagai pusat perdagangan strategis menjadikannya wilayah penting dalam sejarah Nusantara.
Keenam negara ini memiliki hubungan sejarah yang erat dengan Indonesia, mencerminkan pengaruh besar kerajaan-kerajaan Nusantara di masa lalu. Meski kini telah menjadi negara yang berdiri sendiri, jejak kejayaan Indonesia sebagai pusat peradaban dan perdagangan dunia masih terasa hingga saat ini.
Semoga informasi ini dapat menambah wawasan tentang sejarah Indonesia dan peran pentingnya dalam membentuk identitas kawasan Asia Tenggara.