BACAKORANCURUP.COM- Sekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji mengatakan partainya terbuka apabila Jokowi ingin bergabung ke partai berlambang pohon beringin usai dipecat dari PDIP. Sarmuji mengatakan Jokowi adalah orang yang merdeka dan bebas menentukan pilihan.
Dia meyakini Jokowi pasti akan melakukan banyak pertimbangan banyak untuk masuk ke sebuah partai politik.
"Bahwa kemudian Pak Jokowi setelah menimbang lalu merenung kemudian menentukan pilihan ke Golkar misalkan, tentu Golkar akan menerima dengan tangan terbuka" kata Sarmuji, Jumat, 6 Desember 2024. Sarmuji mengatakan partainya terbuka bila Jokowi ingin bergabung ke Golkar.
"Orang biasa saja kita terima secara terbuka apalagi seorang mantan presiden, seorang presiden periode lalu yang kami yakin pengaruhnya masih cukup besar di masyarakat," ujar Sarmuji.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto buka suara soal status Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution di partainya.
Ia menjelaskan kini ketiga orang tersebut bukan lagi bagian dari PDIP.
BACA JUGA:1 Juta Pemilih di Jakarta Timur Tidak Bisa Memilih, Akibat Masalah C6
BACA JUGA:26 Rekomendasi PSU Bawaslu Tak Ditindaklanjuti KPU
"Saya tegaskan kembali Bapak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan," kata Hasto dalam konferensi pers di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024.
Ia menjelaskan Jokowi dan keluarga tidak lagi selaras dengan cita-cita partai yang diperjuangkan sejak zaman Presiden Pertama RI Soekarno berada di Partai Nasional Indonesia (PNI).
"Sehingga itulah yang terjadi, dan kemudian kita melihat bagaimana ambisi kekuasaan ternyata juga tidak pernah berhenti," ujarnya.
Oleh karenanya, dalam proses yang dilakukan oleh PDI Perjuangan ini, Hasto memastikan partai tidak akan pernah kehilangan gagasan-gagasan ideal bahwa dari seorang rakyat biasa bisa berproses menjadi seorang pemimpin.
Namun, kata dia, praktik-praktik politik yang dilakukan Jokowi dan keluarga tentunya harus bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi semua pihak, utamanya bagaimana menjalankan disiplin partai.
"Dan kemudian bagaimana rapat Kerja Nasional yang ke V, kami juga telah menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia tentang seorang pemimpin yang karena kekuasaannta kemudian bisa berubah dan merubahkan cita-cita yang membentuknya," tuturnya.
Politisi asal Yogyakarta itu menyampaikan bahwa keanggotaan PDI Perjuangan bukanlah semata-mata pada ada atau tidaknya, tetapi pada komitmennya di dalam membangun peradaban kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik.