BACAKORANCURUP.COM - Kompetisi DBL berlangsung selama 20 tahun. Tetapi liga basket pelajar terbesar di Indonesia itu belum memiliki juara nasional. Hanya ada juara provinsi atau daerah.
Perlukah juara-juara antar daerah itu dipertemukan dalam seri nasional?
Harapan tersebut juga ada dalam benak Menpora Dito Ariotedjo.
Ia menyampaikan harapannya itu saat menghadiri Final DBL Jakarta 2024 pada Jumat, 6 Desember lalu di Indonesia Arena.
Final tersebut merupakan gelaran kedua DBL di venue indoor terbesar di Indonesia.
“Tantangan tahun lalu sudah tercapai untuk final digelar di Indonesia Arena. Target dari saya kurang satu, yakni series nasional,” kata menteri berusia 33 tahun itu.
Ide juara DBL Nasional memang menarik. DBL Indonesia belum punya rencana ke sana karena beberapa alasan.
Ada faktor biaya kompetisi, kualitas level permainan antar daerah, dan antusiasme penonton.
BACA JUGA:BWF World Tour Finals 2024, Gregoria Tunjung Berpeluang Besar
BACA JUGA:Presiden Madrid Kepincut Cole Palmer
Saat ide DBL Nasional itu dilempar dalam unggahan Instagram Mainbasket pada Minggu, 8 Desember 2024 lalu, banyak komentar yang menarik.
Ada yang mendukung, ada pula yang tidak setuju. Ada pula ide untuk mencontoh sistem kompetisi serupa dalam liga pelajar di Jepang.
“Untuk masalah kemampuan pemain harusnya bukan masalah karena justru dengan mempertemukan antar provinsi akan menaikkan standar kemampuan mereka. Justru itu inti dari dibuatnya turnamen nasional,” ungkap Iman Afandy dalam kolom komentar.
“Kalau buat basis pendukung tempat penyelenggaraan, harusnya pride sekolah dan orangtua akan mendorong mereka ke luar kota untuk mendukung timnya. Mungkin penyelenggaraannya saja supaya pas liburan sekolah,” imbuh komentar Nasatya Danisworo.
Di sisi lain, ada beberapa yang berpendapat sebaiknya memang tidak ada juara DBL Nasional.