4. Kamu Cenderung Menghindari Ketergantungan pada Orang Lain
Terlalu mandiri sering kali membuat seseorang menghindari ketergantungan, baik dalam hal emosional maupun praktis.
Jika kamu merasa canggung atau tidak nyaman ketika pasangan ingin membantu dalam masalah pribadi atau memberikan dukungan emosional, ini bisa menjadi indikasi bahwa kamu belum siap untuk berbagi hidup dengan seseorang. Dalam hubungan romantis yang sehat, kedua pihak harus saling mendukung dan mengandalkan satu sama lain.
5. Kamu Takut Kehilangan Identitas Dirimu
Sebagian orang yang terlalu mandiri khawatir bahwa hubungan romantis akan membuat mereka kehilangan identitas diri atau mengubah cara mereka hidup.
Jika kamu merasa bahwa hubungan romantis akan mengorbankan kebebasan atau memaksamu untuk mengubah diri, itu bisa jadi tanda bahwa kamu lebih nyaman dengan status quo kehidupanmu yang independen.
6. Kamu Lebih Fokus pada Pekerjaan atau Hobi daripada Hubungan
Jika kamu cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dengan pekerjaan, hobi, atau kegiatan lain daripada berusaha untuk membangun hubungan romantis, ini menunjukkan bahwa kamu mungkin lebih memilih hidupmu sendiri daripada berbagi waktu dengan orang lain.
Mandiri sering kali terkait dengan memiliki jadwal yang padat dan kegiatan yang memuaskan, tetapi jika itu selalu mengalahkan keinginan untuk berhubungan dengan orang lain, kamu mungkin tidak siap untuk membuka diri dalam hubungan.
7. Kesulitan untuk Menyelesaikan Konflik dalam Hubungan
Terkadang, orang yang terlalu mandiri cenderung menghindari konflik atau perdebatan dalam hubungan. Kamu mungkin lebih memilih untuk menghindari masalah daripada membicarakannya secara terbuka, karena kamu merasa bisa menghadapinya sendiri.
Padahal, dalam hubungan romantis, pengelolaan konflik dan kompromi adalah bagian yang tak terhindarkan. Jika kamu merasa tidak nyaman dengan dinamika ini, mungkin kamu belum siap untuk hubungan yang melibatkan pertukaran emosi dan pendapat.