Sempat dikira kariernya sudah habis pasca kecelakaan mengerikan yang mematahkan bahunya pada 2020, Marc Marquez ternyata bangkit di Gresini. Meski hanya tim satelit, pembalap kelahiran Cervera, 17 Februari 1993 itu malah menutup musim 2024 dengan catatan gemilang. Memakai motor Desmosedici GP23, ia finis di posisi ketiga klasemen akhir pembalap.
Marquez membukukan tiga kemenangan impresif di Aragon, Misano, dan Phillip Island. Mengalahkan Enea Bastianini (Ducati Factory) dan Franco Morbidelli (Pramac) yang memakai mesin baru Desmosedici GP24.
Hal itu membuktikan bahwa Marquez masih bisa bersaing di level tertinggi MotoGP. Asal diberikan perlengkapan tempur yang tepat, ia masih bisa adu kehebatan melawan Francesco Bagnaia, Jorge Martin, maupun Bastianini.
Maka itu, Marquez rela berpisah dengan Red Bull, demi memuaskan ambisinya menjadi juara dunia lagi, kali ini bersama Ducati. Meskipun Marquez merendah bahwa ia datang ke tim Ducati untuk menjadi pembalap nomor satu.
"Aku datang ke tim juara dunia," ucapnya. "Aku sudah mulai merasakan tekanan, tapi aku ingin melakukannya. Aku sudah bilang bahwa aku harus meninggalkan zona nyaman di Honda," papar Marquez.
"Aku mendapatkan kesempatan (bersama Ducati) dan aku mengambil kesempatan itu. Tahun depan aku harus mengambil pendekatan yang berbeda. Di Honda, tentu saja, aku nomor satu, tapi di sini tidak begitu," lanjut kakak Alex Marquez tersebut.
Banyak pihak menduga Marquez tidak akan mengenakan logo Monster Energy di perlengkapan balap maupun motornya. Namun, ada juga yang percaya bahwa logo tersebut tetap muncul dalam ukuran kecil, sesuai standar tim Ducati sebelumnya.