Ketika tubuh kekurangan cairan, saluran pernapasan bisa menjadi lebih kering dan rentan terhadap iritasi, yang memicu batuk.
Dehidrasi sering terjadi jika seseorang tidak cukup minum sebelum, selama, atau setelah berolahraga.
5. Infeksi Saluran Pernapasan atau Pilek
Jika seseorang sedang dalam pemulihan dari infeksi saluran pernapasan atau pilek, olahraga bisa memperburuk batuk yang masih ada.
Aktivitas fisik dapat mempengaruhi pernapasan dan memperburuk gejala batuk yang tersisa.
Penyebabnya:
Infeksi saluran pernapasan atau pilek dapat meninggalkan iritasi pada tenggorokan dan saluran pernapasan, yang memicu batuk saat berolahraga.
Meskipun gejala utama infeksi mungkin sudah mereda, batuk bisa bertahan lebih lama.
6. Pengaruh Suhu Udara
Berolahraga di lingkungan dengan suhu ekstrem (terlalu dingin atau terlalu panas) bisa menyebabkan batuk.
Udara dingin dapat mengeringkan saluran pernapasan dan memicu iritasi, sedangkan udara panas dapat menyebabkan dehidrasi.
7. Kelebihan Penggunaan Suara (Vocal Cord Dysfunction)
Pada beberapa orang, olahraga dapat memicu ketegangan pada pita suara (vocal cords), yang menyebabkan batuk atau suara serak. Ini dikenal dengan kondisi vocal cord dysfunction (VCD).
Batuk saat berolahraga bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari asma hingga masalah pernapasan atau bahkan kondisi medis lainnya.
Jika batuk terjadi secara berulang atau disertai gejala lain seperti sesak napas atau nyeri dada, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Menjaga tubuh tetap terhidrasi, berolahraga di lingkungan yang sehat, dan mengikuti panduan medis yang tepat dapat membantu mengurangi batuk dan meningkatkan kenyamanan saat berolahraga.