BACAKORANCURUP.COM - Sehubungan dengan beredarnya isu dugaan pungutan liar (Pungli) terhadap penempatan PPPK guru di Rejang Lebong belakangan ini, nampaknya menarik perhatian dari berbagai pihak.
Bahkan terbaru, Bupati Rejang Lebong terpilih Fikri Thobari pun angkat bicara dan ikut menanggapi isu miring tersebut.
Dia mengatakan, bahwa proses penerimaan PPPK termasuk kuota dan penempatannya, telah disesuaikan dengan kebutuhan yang diajukan oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Karena itu tidak seharusnya ada praktek Pungli yang dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab.
Karena itu dia menekankan, pentingnya transparansi dalam setiap tahap, mulai dari pendaftaran hingga penempatan.
BACA JUGA:Pemdes Suban Ayam Jalin Kerjasama dengan CE, Terkait Publikasi DD/ADD
BACA JUGA:Dewan Gelar Paripurna Usulan Pengangkatan Fikri-Hendri sebagai Bupati dan Wabup Rejang Lebong!
"Penempatan harus sesuai dengan usulan dan kebutuhan yang sudah dirancang. Jangan ada pihak yang mencoba memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi," ungkapnya.
Dia juga berharap, agar praktek Pungli yang mencederai integritas proses seleksi maupun penempatan PPPK di Kabupaten Rejang Lebong ini hanyalah isu belaka.
Karena jika hal itu benar ada kata dia, maka keinginan untuk membangun daerah juga sudah tentu tak akan berjalan optimal.
"Jika ada yang meminta uang, itu adalah pungli dan jelas tidak dibenarkan. Saya berharap tidak ada praktek seperti itu dalam seleksi PPPK," tutupnya.