Namun, permasalahan muncul ketika Kim Sae-Ron tiba-tiba menerima surat tagihan utang secara resmi.
Surat tersebut diduga bukan dikirim langsung oleh Kim Soo-Hyun, melainkan oleh seorang eksekutif Gold Medalist bernama Lee Ro Bae, yang diketahui memiliki hubungan keluarga dengan aktor tersebut.
Merasa bingung dengan situasi yang terjadi, Kim Sae-Ron mencoba menghubungi Kim Soo-Hyun untuk meminta klarifikasi.
Namun, panggilannya tidak pernah direspons. Bahkan, saat menggunakan nomor telepon sepupunya, sang aktor tetap tidak memberikan jawaban.
Kecewa dan tertekan oleh tekanan publik serta pemberitaan media, Kim Sae-Ron akhirnya mengambil langkah drastis dengan membagikan foto-foto kebersamaannya dengan Kim Soo Hyun. Ia berharap bisa mendapatkan perhatian dari mantan kekasihnya melalui tindakan tersebut.
Sayangnya, tekanan mental yang terus-menerus dialaminya semakin memperburuk kondisi emosionalnya. Keluarganya pun harus memberikan pengawasan ketat terhadapnya. Sepupunya bahkan dikabarkan selalu berada di sisinya untuk memberikan dukungan moral.
"Saya melihat luka di pergelangan tangannya. Saya pikir wanita muda ini memiliki kehidupan yang sulit. Saya bahkan tidak tahu dia seorang aktris. Saya hanya mengira dia adalah seseorang yang datang untuk tinggal di Seoul bersama adik perempuannya," ungkap seorang tetangga Kim Sae-Ron.
Beberapa hari sebelum meninggal dunia pada 16 Februari 2025, Kim Sae-Ron diketahui menghabiskan waktu di rumah bibinya.
Sang bibi kemudian mengungkap bahwa kondisi fisik keponakannya mengalami perubahan drastis, menandakan bahwa ia tengah menghadapi tekanan mental yang begitu berat.
Kabar meninggalnya Kim Sae-Rn menjadi duka mendalam bagi banyak penggemar dan rekan di industri hiburan. Peristiwa ini pun kembali membuka diskusi luas tentang tekanan yang dihadapi selebritas muda di dunia hiburan Korea serta dampak besar yang dapat ditimbulkan oleh komentar negatif dari publik dan media