BACAKORANCURUP.COM - Menjelang Lebaran 2025, pemerintah memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada 28 hingga 30 Maret, dengan jumlah pemudik mencapai sekitar 146,48 juta orang.
Prediksi ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo setelah rapat koordinasi lintas sektoral.
Diperkirakan bahwa 23 persen dari total pemudik, atau sekitar 33,71 juta orang, akan menggunakan kendaraan pribadi.
Hal ini berpotensi menyebabkan kemacetan panjang di jalur-jalur utama selama periode mudik. Daerah asal pemudik terbanyak meliputi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, sementara tujuan utama adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan DIY.
BACA JUGA:Waspada! Modus Penipuan Baru di Google Maps Muncul, Yuk Simak!
BACA JUGA:Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp 2,79 Triliun Segera Dimulai
Untuk menghadapi lonjakan pemudik, pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi, termasuk program mudik gratis dan kolaborasi dengan pihak kepolisian.
Operasi Ketupat 2025 akan dilaksanakan dalam dua skema untuk menjaga keamanan dan kelancaran lalu lintas. Wilayah Lampung hingga Bali akan menjalani operasi selama 17 hari, sedangkan 28 Polda lainnya selama 14 hari.
Pemerintah juga menyediakan berbagai moda transportasi untuk program mudik gratis, seperti bus, kapal laut, dan kereta api, dengan total kuota yang signifikan. Koordinasi antara Kemenhub dan Polri diharapkan dapat meminimalisir kemacetan dan memastikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi para pemudik.
Dengan berbagai persipan ini, masyarakat diimbau untuk memantau informasi terkini tentang kondisi lalu lintas dan merencanakan perjalanan dengan matang, guna mengatasi potensi kemacetan yang mungkin terjadi selama arus mudik Lebaran 2025.