BENGKULU - Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu ikut berperan dalam mengendalikan inflasi tinggi dari komoditas beras di wilayah Bengkulu selama tahun 2024. Sebagai langkah pengendalian, fokus utama adalah mengelola pasokan dan harga beras, yang pada tahun sebelumnya telah menjadi penyumbang signifikan terhadap tingginya inflasi di daerah ini.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Sisardi SPd MM mengatakan, komoditas beras secara konsisten memberikan kontribusi terhadap tingginya inflasi bulanan selama tahun 2023. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya mendorong pemerintah kabupaten/kota di Bengkulu untuk mengelola beras di daerah.
"Untuk mengendalikan inflasi dari komoditas beras, Pemda di Kabupaten/Kota harus mengelola beras lokak sehingga harga beras tetap stabil," kata Sisardi, Senin 15 Januari 2024.
BACA JUGA:OPD Diminta Prioritaskan Lahan Milik Pemkab, Untuk Kebutuhan Pembangunan Tahun Ini
Menurut Sisardi, beras selalu mengalami fluktuasi harga terutama saat kebutuhan makanan meningkat, seperti pada Hari Besar Keagamaan Nasional. Pada momen tersebut, harga beras di Bengkulu akan tinggi, bahkan melampaui harga eceran tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Sementara pemerintah telah mengatur harga di tingkat petani agar terjangkau dan memberikan keuntungan yang layak, namun harga di pasaran tetap tinggi," ungkap Sisardi.
Oleh sebab itu, pihaknya pada tahun 2024 ini akan mengadakan kegiatan gerakan pangan murah. Kegiatan tersebut termasuk bagian dari pengendalian inflasi di Bengkulu.
"Seperti tahun 2023, pada tahun 2024 ini kami juga akan lakukan gerakan pangan murah dan akan berkoordinasi dengan instansi terkait juga," tuturnya.
Ia menuturkan, selain mengendalikan inflasi, gerakan pangan murah merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk membantu masyarakat menengah ke bawah. Sehingga, mereka bisa mendapatkan bahan pangan atau Sembako dengan harga yang lebih murah dari yang dijual para pedagang di pasar.
"Kami berharap itu bisa membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup," harapnya.
Selain itu, untuk mencegah kenaikan harga beras, pihaknya mengimbau, masyarakat agar membeli beras dengan merek SPHP. Sebab beras tersebut merupakan program pemerintah untuk mengendalikan dan menstabilkan harga beras.
"Kalau harga beras mahal kami sarankan beli beras SPHP karena harganya hanya Rp 11.500 per kilogram," pungkasnya.(**)