Curupekspress.bacakoran.co - Selisih paham antara HR (40) petani asal Desa Lubuk Ubar Kecamatan Curup Selatan (Cursel), dengan tetangganya sendiri IS (45) hingga menyebabkan terjadinya peristiwa baku hantam pada Senin (11/3) kemarin, ternyata sudah terjadi sejak tahun 2020 silam. Hal ini diungkapkan secara langsung oleh Kepala Desa (Kades) Lubuk Ubar Kecamatan Curup Selatan Hasimullah.
Berdasarkan informasi yang diterima Kades , keributan antara HR dan IS kembali terjadi diduga awalnya dipicu oleh cekcok antara isteri dan anak antara keduanya.
"Pada tahun 2020 lalu, kita sempat mendamaikan HR dan IS ini karena terlibat perselisihan. Hal itu pun awalnya disebabkan oleh isteri dan anak HR dan IS yang sempat cekcok. Bahkan pada saat itu, keduanya sudah tanda tangan diatas materai untuk berdamai dan tidak mengulangi lagi perbuatannya. Akan tetapi karena kedua watak mereka sama-sama keras. Kejadian ini pun berujung hingga ke saling bacok dan baku hantam antara keduanya. Apalagi tempat tinggal mereka ini hanya berjarak 30 meter saja," jelas Kades.
Kades juga menerangkan, sepengetahuannya sejak perjanjian damai pada tahun 2020 lalu. Keduanya pun memang sering terlibat cekcok kecil hingga puncaknya pada hari Senin kemarin. Dimana dari baku hantam yang terjadi, IS mendapat luka di bagian kepala dan tangan kirinya. Sedangkan HR kedua jarinya putus, diduga akibat menahan parang IS.
"Untuk kronologis jelasnya kita tidak terlalu tahu. Namun akibat baku hantam tersebut, keduanya mengalami luka dan keduanya juga sudah diamankan oleh Polres Rejang Lebong. Sehingga untuk saat ini, lita menyerahkan persoalan ini kepada pihak Kepolisian," ungkap Kades.
Disamping itu disampaikan Kades, untuk IS ini merupakan pendatang yang saat ini tidak ada keluarga lain di Rejang Lebong ataupun di Desa Lubuk Ubar. Sedangkan untuk HR sendiri, isterinya merupakan warga asli Desa Lubuk Ubar. Sehingga pasca kejadian ini sampai Kades, pihaknya tetap melakukan pemantauan dan penjagaan, agar pihak kedua keluarga tidak terlibat cekcok berkelanjutan.
"Yang jelas pasca kejadian ini, saya berharap dapat menjadi pelajaran untuk semuanya. Jangan sampai karena persoalan kecil saja, dibesar-besarkan hingga menjadi baku hantam yang bisa merugikan kedua bela pihak atau pihak lain," tutup Kades.
Sekedar mengulas, sempat diketahui berselisih paham, HR (40) warga Desa Lubuk Ubar Kecamatan Curup Selatan (Cursel) yang merupakan seorang petani. Pada Senin (11/3) kemarin terlibat baku hantam dengan IS (45) warga Desa Lubuk Ubar Kecamatan Curup Selatan yang merupakan tetangganya sendiri.
Dimana dari laporan yang terhimpun, petani berinisial IS mendatangi rumah HR dengan membawa senjata tajam jenis parang, hingga terjadi perkelahian antara kedua pihak. Bahkan pasca kejadian itu, keduanya sempat dilarikan ke RSUD dan klinik terdekat.