Curupekspress.bacakoran.co - Bulog Rejang Lebong menyediakan stok beras sebanyak 600 ton untuk masyarakat Rejang Lebong, Kepahiang, dan Lebong. Dimana stok tersebut, diperkirakan akan cukup selama 3 bulan ke depan.
Pimpinan Cabang (Pinca) Bulog RL Adzie Zulfikar SE melalui Minku Bulog Rizki Markiano SE mengatakan, stok beras yang disediakan itu merupakan beras bantuan pangan (Banpang), yakni beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), yang berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Dimana beras-beras itu, diperuntukkan untuk bantuan kepada masyarakat, dan juga para RPK di 3 kabupaten.
"Saat ini di gudang kita tersedia sebanyak 600 ton beras untuk masyarakat di 3 kabupaten. Dan kami perkirakan beras tersebut cukup untuk masyarakat hingga 3 bulan ke depan," ungkap Rizki.
BACA JUGA:Ramadan, Banyak Peziarah ke TPU, Penjual Kembang Raup Untung
BACA JUGA:Volume Sampah Meningkat di Sejumlah Titik, DLH Maksimalkan Petugas Kebersihan
Karena itu dikatakannya, masyarakat jangan khawatir dan panik takut kehabisan beras selama bulan Ramadan ini. Karena sudah dipastikan, saat ini stok beras SPHP di gudang Bulog sangat melimpah.
"Tak usah khawatir, stok beras kita banyak dan melimpah. Jadi tak perlu takut kehabisan dengan memborong banyak-banyak," sampainya.
Sementara itu tambah Rizki, untuk penerima CBP di bulan Maret ini masih sama seperti sebelumnya. Bahkan untuk jumlah berasnya, tidak jauh berbeda dengan penyaluran beras yang dilaksanakan pada bulan Januari dan Februari kemarin. Yakni sekitar 424.640 kilogram atau 420 ton lebih untuk masyarakat di 3 kabupaten.
"Untuk penyaluran beras CBP tetap kita laksanakan rutin setiap bulannya. Dimana untuk beras CBP sendiri, itu selalu di stok lagi usai dibagikan," terangnya.
Perlu diketahui, tujuan penyaluran beras yang dilakukan itu, untuk Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang ada di 3 Kabupaten. Karena di tahun 2023 lalu pendataan dilakukan melalui Kemensos sedangkan data Penerima Bantuan Pangan (PBP) di tahun ini diinput melalui Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.