BACAKORANCURUP.COM - Hingga saat ini, pelayanan pendidikan di Kabupaten Rejang Lebong diketahui masih jauh dari kata maksimal, terutama dari segi pembelajaran untuk para siswanya.
Hal ini diungkapkan secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Rejang Lebong Drs Noprianto MM kepada CE secara eksklusif.
Diakuinya, pendidikan di Rejang Lebong ini memang masih banyak yang harus dibenahi. Sehingga hal itu menjadi PR sendiri bagi pihak Disdikbud Rejang Lebong.
"Harus kita akui, saat ini diferensiasi layanan pendidikan di Rejang Lebong masih belum merata. Sehingga memang menjadi PR untuk kita pihak Disdikbud membenahi dan memaksimalkan pemerataan tersebut," ungkapnya.
BACA JUGA:Sosialisasi UU Nomor 3 Tahun 2024, Kades dan BPD Jangan Gagal Paham
Adapun kurangnya pemerataan layanan yang terjadi itu kata Noprianto, dikarenakan kurangnya dukungan dari beberapa pihak.
Mulai dari lingkungan sekolah yang berbeda antara sekolah perkotaan dan pelosok, dukungan dari orang tuanya dari segi ekonomi dan sosial, serta dukungan dari lingkungan masyarakat yang belum terlalu maksimal.
"Layanan pendidikan yang kurang merata ini bukan semata-mata karena kurangnya perhatian dari pemerintah setempat. Namun memang banyak faktor yang menyebabkan hal itu bisa terjadi," jelasnya.
Bahkan tak hanya di sekolah pelosok atau pedalaman saja. Sekolah pinggiran yang ada di Rejang Lebong juga menurut dia layanan nya masih belum maksimal.
Layanan tersebut merupakan layanan pemberian pembelajaran dari guru kepada para siswanya yang ada di sekolah tersebut. Karena itulah kata dia, SDM juga mau tak mau harus ditingkatkan secara optimal.
"Itulah tujuan dilaksanakan pelatihan-pelatihan untuk para guru. Jika para guru semuanya terlatih dan profesional, maka pendidikan yang diberikan kepada siswa juga bisa lebih mudah untuk diserap. Apalagi jika guru yang bersangkutan juga bekerja secara profesional meskipun mengajar di sekolah yang ada di pelosok," tandasnya.