Kutu kucing juga berpotensi menularkan penyakit kepada manusia. Beberapa penyakit yang dapat disebarkan oleh kutu kucing antara lain:
Murine typhus: Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi yang dibawa oleh kutu. Gejalanya termasuk demam tinggi, sakit kepala, ruam, dan nyeri otot.
Tungiasis: Infeksi kulit yang disebabkan oleh larva kutu yang masuk ke dalam kulit manusia, menyebabkan gatal dan peradangan.
Bartonellosis (Cat Scratch Disease): Kutu kucing dapat menjadi vektor bakteri Bartonella henselae yang menyebabkan demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kelelahan.
4. Infeksi Sekunder Akibat Garukan
Gigitan kutu yang gatal sering kali membuat orang tergoda untuk menggaruk area yang terkena. Namun, garukan yang berlebihan dapat menyebabkan luka terbuka yang berisiko terkena infeksi bakteri. Infeksi sekunder ini bisa memperburuk kondisi kulit dan membutuhkan perawatan medis yang lebih intensif.
5. Kutu Dapat Menetap di Rumah
Kutu kucing tidak hanya tinggal di tubuh hewan peliharaan, mereka juga bisa bersembunyi di lingkungan rumah seperti karpet, kasur, dan furnitur.
Kutu betina dapat bertelur hingga 50 butir per hari, yang kemudian menetas menjadi larva dan tumbuh menjadi kutu dewasa.
Jika infestasi kutu tidak segera ditangani, rumah Anda bisa menjadi sarang kutu, menyebabkan gatal-gatal dan ketidaknyamanan yang berkepanjangan bagi seluruh anggota keluarga.
Kutu kucing bukan hanya masalah bagi hewan peliharaan, tetapi juga dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia. Dari iritasi kulit hingga penularan penyakit, bahaya kutu kucing pada manusia tidak boleh dianggap remeh.
Dengan tindakan pencegahan yang tepat, Anda dapat melindungi diri dan keluarga dari ancaman kutu kucing yang mengganggu.
Jangan anggap sepele keberadaan kutu kucing. Segera lakukan tindakan pencegahan dan perawatan yang diperlukan agar kutu tidak menginfestasi rumah dan berdampak pada kesehatan Anda serta hewan peliharaan.