Ikan Setan Ditemukan di Wilayah Dekat RI

Sabtu 05 Oct 2024 - 10:30 WIB
Reporter : Nicko
Editor : radian

BACAKORANCURUP.COM - Baru-baru ini, para ilmuwan telah menemukan spesies baru di wilayah dekat Indonesia. Spesies tersebut adalah hiu setan (ghost shark) atau "ikan setan" yang ditemukan bersembunyi di perairan dalam di lepas pantai Selandia Baru.

Ikan hantu berhidung sempit Australasia (Harriotta avia) itu hanya ditemukan di perairan Selandia Baru dan Australia. Ia merupakan bagian dari kelompok ikan bertulang rawan yang berkerabat dekat dengan ikan pari dan hiu yang disebut chimaera.

Ikan ini dikenal memiliki kulit halus tidak bersisik dan umumnya memakan krustasea seperti udang dan moluska dengan gigi mirip paruh yang khas.

"Harriotta avia unik karena moncongnya yang memanjang, sempit, dan cekung; belalainya panjang dan ramping, matanya besar, dan sirip dada yang sangat panjang dan lebar. Warnanya cokelat kecokelatan yang indah," kata Ilmuwan Perikanan NIWA Brit Finucci belum lama ini.

BACA JUGA:Inilah Alasan Jangan Menyalahgunakan Uang Kuliah dari Orangtua

BACA JUGA:Alasan Logis Seseorang Tidak Ingin Popularitas dalam Hidup

Finucci menemukan spesies baru ini selama survei penelitian untuk Perikanan Selandia Baru, tempat ikan ini dikumpulkan di Chatham Rise di lepas pantai timur negara tersebut.

Dia mengungkapkan, hiu setan seperti ini sebagian besar terbatas di dasar laut, hidup di kedalaman hingga 2.600 meter.

Habitat mereka membuat jenisnya sulit dipelajari dan dipantau, sehingga membuat ilmuwan tak banyak tahu tentang biologi atau status ancaman mereka.

Kelompok ikan misterius penghuni dasar laut ini juga mencakup ikan ratfish, ikan rabbitfish, dan ikan gajah. Para ilmuwan sebelumnya mengira bahwa spesies baru ini adalah bagian dari satu spesies yang tersebar secara global.

Akan tetapi, penelitian baru menemukan bahwa spesies ini sebenarnya berbeda secara genetik dan morfologis dari sepupunya.

Finucci juga memberinya nama ilmiah Harriotta avia untuk menghormati sang nenek dan posisi mereka dalam pohon keluarga hiu.

"Avia berarti nenek dalam bahasa Latin, saya ingin memberikan penghormatan ini kepada nenek saya karena dia dengan bangga mendukung saya sepanjang karier saya sebagai ilmuwan," kata Finucci.

"Chimaera juga merupakan kerabat kuno-nenek dan kakek-dari ikan dan saya pikir nama itu sangat cocok," imbuhnya.

Menurut IUCN, tidak ada spesies chimaera yang berstatus terancam punah. Empat dianggap rentan, empat lagi hampir terancam, dan beberapa lainnya terdaftar sebagai kurang data.

Kategori :