2. Memeriksa Keuangan Keluarga
Setelah menentukan besaran dana darurat, evaluasi kondisi keuangan keluarga. Tinjau kembali pendapatan dan pengeluaran bulanan. Apakah ada ruang untuk menabung? Atau apakah pengeluaran dapat dipangkas untuk menyisihkan dana darurat? Hal ini penting agar menabung untuk dana darurat tidak mengganggu kebutuhan sehari-hari.
3. Membuat Anggaran Keluarga yang Efektif
Membuat anggaran keluarga adalah langkah yang penting untuk memastikan Anda dapat menabung secara konsisten. Sisihkan sebagian pendapatan setiap bulan untuk dana darurat. Prioritaskan menabung sebelum membelanjakan uang untuk kebutuhan yang tidak mendesak. Anggaran ini juga akan membantu mengidentifikasi pengeluaran mana yang bisa dikurangi, seperti berlangganan layanan yang jarang digunakan atau makan di luar.
4. Memanfaatkan Rekening Terpisah
Simpan dana darurat dalam rekening yang terpisah dari rekening sehari-hari. Hal ini akan membantu menghindari godaan untuk menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan yang tidak penting. Pilih rekening yang mudah diakses, seperti tabungan dengan bunga rendah tetapi likuid, sehingga dana bisa segera digunakan saat dibutuhkan.
5. Mulai dari Jumlah Kecil
Jika jumlah target dana darurat terasa besar dan menakutkan, jangan khawatir. Mulailah dari jumlah kecil, misalnya dengan menabung Rp 500.000 atau Rp 1.000.000 setiap bulan. Seiring waktu, dana ini akan terus bertambah. Yang penting adalah konsistensi dalam menabung.
6. Manfaatkan Sumber Penghasilan Tambahan
Untuk mempercepat pencapaian dana darurat, pertimbangkan untuk mencari sumber penghasilan tambahan. Ini bisa berupa pekerjaan sampingan, bisnis kecil, atau investasi dengan risiko rendah. Penghasilan tambahan ini bisa langsung dialokasikan ke dana darurat sehingga target bisa tercapai lebih cepat.