21 Titik Terdampak Penggiliran Air 12 Jam

Minggu 06 Oct 2024 - 19:25 WIB
Reporter : Ari
Editor : radian

BACAKORANCURUP.COM - Dikarenakan kondisi sumber baku belum normal, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Bukit Kaba Kabupaten Rejang Lebong terpaksa menerapkan sistem penggiliran air 12 jam di sejumlah titik.

Terdapat sebanyak 21 titik yang tersebar di Kecamatan Curup Timur, Curup Tengah dan Curup.

Demikian dikatakan Direktur Perumda TBK Rejang Lebong, Hendra Novianza SE MM melalui Kabag Teknis, Fahkrurrozi usai dihubungi di Curup.

"Total ada 21 titik di tiga kecamatan yang terkena atau terdampak pengguliran air 12 jam," ucapnya.

Adapun 21 titik tersebut, ia menjelaskan, diantaranya yang mendapatkan air di waktu siang Kelurahan Pasar Tengah, Air Rambai, Talang Benih, Dusun Curup, Jalan Baru, Karang Anyar, Jalan Kartini, Iskandar Ong Kanan, Sawah Baru, Batu Dewa, Air Sengak dan Adirejo.

BACA JUGA:Ribuan Ibu Muda Lebih Pilih KB Suntik

BACA JUGA:Bergerak ke Lapangan Tim Siap Menangkan HANDAL

Sedangkan yang mendapat giliran air di malam hari antara lain, Sidorejo, Banyumas, Kampung Jawa, Talang Rimbo Baru, Talang Rimbo Lama, Iskandar Ong Kiri, Timbul Rejo, Sukaraja dan Kepala Siring.

"Penggiliran air di siang hari ada 12 titik yang mulai dari pukul 06.00 WIB - 18.00 WIB. Kalau yang malam hari ada 9 titik yang dimulai pukul 18.00 WIB - 06.00 WIB," terangnya.

Rozi juga mengungkapkan, sistem penggiliran air 12 jam ini diterapkan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk dapat berhemat terhadap penggunaan air.

"Kami meminta kepada para pelanggan untuk dapat memaklumi kondisi ini, kami juga terus berupaya agar kondisinya bisa membaik dan pendistribusian air bisa kembali 22 - 24 jam," ujarnya.

Adapun salah satu sumber mata air Perumda Tirta Bukit Kaba Kabupaten Rejang Lebong yang alami kekeringan 100 persen yakni Air Bulak.

Namun bukan hanya kering akibat musim kemarau lalu saja, melainkan juga sedang ada perbaikan siring irigasi di wilayah Cawang Baru.

"Oleh karena itulah, sumber mata air kita yang dari Bulak masih kering total," ungkapnya.

Untuk alternatif lain, tambah Rozi, bagi pelanggan yang selama ini memanfaatkan mata air Bulak, untuk sementara ini Perumda hanya mengandalkan air baku dari Musi.

Kategori :

Terkini

Rabu 11 Dec 2024 - 20:59 WIB

APBD 2025 Masih Tunggu Evaluasi Pemprov

Rabu 11 Dec 2024 - 20:57 WIB

2025, UMK Masih Ikut UMP

Rabu 11 Dec 2024 - 20:52 WIB

Waspada, Bencana Longsor Mendominasi