BACAKORANCURUP.COM - Saat ini tengah booming di kalangan masyarakat khususnya generasi milenial dan gen Z.
"Doom Spending" suatu istilah yang merujuk pada perilaku belanja yang cenderung impulsif (melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang).
Sebagaimana dikutip dari laman Psychology Today, survei menemukan bahwa pengeluaran untuk membeli barang-barang yang tidak berguna lebih umum terjadi, di mereka yang mungkin tidak menghasilkan uang selama bertahun-tahun (mereka yang keuangannya belum memadai).
Dilaporkan bahwa Doom Spending ini 43% lebih umum terjadi di kalangan generasi milenial dan 35% pada Gen Z.
BACA JUGA:Dimutasi Kapolri ke Daerah, 13 AKBP Naik Pangkat Jadi Kombes, Ini Daftarnya!
BACA JUGA:Tanda HP Sudah Terjangkit Malware dan Cara Mengatasinya
Pengertian Doom Spending
Ini merupakan istilah untuk pengeluaran di atas atau di luar tarif normal seseorang meskipun ada kekhawatiran dalam ekonomi. Sederhananya, Doom Spending merupakan fenomena pengeluaran uang yang sia-sia.
Diketahui, istilah "Doom Spending" ini pertama kali muncul di media sosial. Hal ini menjadi perbincangan setelah survei yang dilakukan oleh Intuit Credit Karma, yang mengaitkan istilah itu dengan serangkaian statistik baru mengenai kebiasaan belanja masyarakat Amerika.
Pada November 2023 hasil survei terbaru ditemukan oleh Intuit Credit Karma, yang menyebut bahwa hampir semua orang Amerika, yakni 96% responden khawatir tentang keadaan ekonomi saat ini.
Adapun alasan utama mengapa orang Amerika sangat stres terkait masalah keuangan saat ini meliputi:, inflasi (56%), kenaikan biaya hidup (50%), serta harga perumahan yang tidak murah (23%).
Alhasil, sebesar 30% responden mengaku takut akan masa depan. Mereka khawatir tidak mampu menghabiskan uang untuk hal-hal yang membuat mereka bahagia.
Sehingga hal inilah yang mungkin justru menjadi pemicu peningkatan pengeluarannya saat ini.
Bahkan lebih dari seperempatnya melakukan Doom Spending atau menghabiskan uang meskipun ada kekhawatiran ekonomi dan geopolitik.
Doom Spending Pada Gen Z