JAKARTA - Marc Marquez juara dunia MotoGP 2024, kenapa nggak? Bisa dibilang perjudian besar dilakukan juara dunia delapa kali itu musim depan.
Marquez memutuskan pergi dari paddock Honda, setelah 11 tahun.
Sejak musim perdana pada 2013, enam dari tujuh tahun dikuasai oleh Honda dan rider Spanyol itu.
Bakatnya sangat alamiah, tetapi dalam empat tahun terakhir sejak 2020, Marquez puasa gelar. Dua faktor menghambat Marquez di MotoGP; cedera dan masalah teknis Honda RC213V.
Setidaknya Marquez memerlukan tiga tahun untuk memulihkan kondisi dari cedera parah.
Kejadian di Jerez 2020 dan Mandalika pada 2021 menjadi malapetaka pembalap 30 tahun itu. Di saat bersamaan, Honda juga kewalahan dengan kemajuan yang dibuat Ducati.
Honda RC213V benar-benar menghentikan bakat besar Marc Marquez, pembalap MotoGP nomor satu dalam satu dekade terakhir.
Tak ada kebahagian dalam empat musim terakhir yang terlihat dari gestur Marquez di atas motornya.
Bahkan Marquez harus mengorbankan nama besarnya - kerap dituduh pembalap towing - dan faktanya itu diakui Marquez jika dia memang membutuhkan itu.
Sekarang keputusan besar ada ditangan Marquez dengan meninggal Honda akhir musim ini.
Hubungan baik Honda dan Marquez tetap terjalin baik. Buktinya pabrikan Jepang itu memberikan dia izin menjajal motor Ducati di Valencia.
Tes MotoGP di Valencia akhir November lalu jadi titik balik kebangkitan Marquez. Marquez untuk pertama kalinya menunggangi motor Ducati MotoGP.
Tetapi kesan pertamanya sudah terlihat jelas menjadi ancaman besar bagi rivalnya.
Tak bisa dipungkiri, Ducati GP23 motor tersukses Ducati di grid MotoGP.
Motor ini telah meraih banyak kemenangan di musim 2023 dengan Francesco Bagnaia dan Jorge Martin.