Percobaan pertama Marquez dengan Ducati GP23 tak butuh lama untuk beradaptasi.
Maklum saja, sejak mengambil hak konsesi pada 2015, Desmosedici memang dirancang untuk semua pembalap.
Selama bertahun-tahun motor ini secara konsisten menjadi pesaing gelar dengan Andrea Dovizioso, 3 tahun berturut-turut melawan Marquez dari 2017-2019.
Musim 2020 bisa dibilang sedikit kemunduran bagi Ducati, karena Dovizioso tidak memanfaatkan momen ketersedian Marquez di tahun tersebut.
Ia juga kalah bersaing dengan Joan Mir dengan Suzuki GSX-RR dan Fabio Quartararo dengan Yamaha M1.
Kemajuan dibuat Ducati setelah mendatangkan Pecco Bagnaia dan Jack Miller. Revolusi digeber oleh pabrikan Italia itu.
Hasilnya baru tercapai di tahun 2022 setelah Pecco Bagnaia berhasil mengejar ketertinggalan 91 poin dari Quartararo.
Musim ini 2023, Bagnaia konsisten berada di puncak klasemen MotoGP melawan Jorge Martin dengan motor yang sama.
Praktis, motor Ducati GP23 menjadi motor terbaik di grid MotoGP sejauh ini.
Dilalah, musim depan motor ini berada di tangan Marquez dan Gresini Racing. Kendati bukan motor terbaru, tetapi potensi yang dimiliki Gresini Racing sudah tak diragukan lagi.
Dua musim perdana Gresini bergabung dengan Ducati, berhasil meraup kesuksesan sebagai tim satelit.
Enea Bastianini, pun, nyaris meraih gelar juara dunia pada musim 2022. Ia bersaing dengan Pecco dan Quartararo.
Selanjutnya dengan Alex Marquez dan Fabio Di Giannantonio, Gresini pun meraih kemenangan di beberapa sirkuit.
Tercatat Diggia jadi rider tersukses meskipun akhirnya tersingkir oleh Marquez.
Kendati begitu, siapa yang akan menolak ketersediaan Marquez yang sudah bertekad meninggalkan Honda.
Gresini seolah mendapat durian runtuh dengan kehadiran Marc Marquez, yang akan kembali berduet dengan adiknya, Alex Marquez.