BACAKORANCURUP.COM - Taufik Hidayat menghadapi tantangan baru: Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora). Peraih emas Olimpiade Athena 2004 itu siap membawa olahraga Indonesia mencapai prestasi tertinggi. Siaran langsung olahraga online
“Mudah-mudahan dengan saya punya nama, dengan prestasi olahraga, dengan kedatangan saya di sini bisa membantu pak ,enteri untuk meningkatkan prestasi lebih tinggi,” kata Taufik pada Selasa, 22 Oktober 2024 di Wisma Kemenpora, Jakarta.
“Jadi, saya juga ingin membuktikan. Tidak hanya di lapangan bulu tangkis. Tapi bagaimana cara mengelola atlet dan membesarkan hingga mencapai prestasi dunia yang lebih baik lagi,” imbuh suami dari Ami Gumelar tersebut.
Taufik menjadi wamenpora pertama dalam sejarah. Jabatan wakil menteri baru diadakan dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Taufik mendampingi Menpora Dito Ariotedjo dalam Kabinet Merah Putih 2024-2029.
Taufik menyadari ada ekspektasi besar setelah penunjukkan dirinya sebagai wamenpora. Selama ini, dalam kepengurusan olahraga jarang ada mantan atlet yang menduduki posisi atas.
“Justru itu tantangan buat saya gitu lho. Dari dulu masyarakat (bertanya), kenapa sih enggak (mantan atlet) menterinya? Tapi itu enggak gampang. Mungkin baru sekarang wamennya dari olahraga,” ujar Taufik.
BACA JUGA:Garuda Muda Menang 1-0 Vs Kuwait U17
BACA JUGA:Crosser Terbaik Berebut Wild Card Road To MXGP 2025
“Saya dan Pak Menteri (Menpora Dito Ariotedjo) ingin membuktikan itu. Kasih kami kesempatan bekerja lebih baik lagi. Saya pernah merasakan sebagai atlet. Setidaknya saya tahu dan harus membuktikan kalau nggak hanya juara di lapangan bulu tangkis tapi juga di kementrian,” kata pria 43 tahun itu.
Sebagai atlet, Taufik merupakan legenda hidup bulu tangkis Indonesia. Ia merupakan salah satu tunggal putra terbaik hingga mendapat julukan “Mr. Backhand” karena gerakan memukul bola-nya yang khas.
Taufik merupakan juara dunia 2005. Ia dua kali memenangkan Piala Thomas pada 2000 dan 2002. Untuk tingkat Asia, Taufik tiga kali memenangkan Kejuaraan Asia dan tiga emas Asian Games. Kiprahnya di BWF Grand Prix (sekarang World Tour), Taufik mengoleksi 17 gelar dan tujuh runner up.
Taufik gantung raket pada 2013. Kiprahnya berlanjut menjadi Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) pada 2016-2017 dan menjadi staf khusus Kemenpora pada 2017-2018 di era Imam Nahrawi.
Dari segi organisasi, Taufik pernah masuk sebagai staf ahli Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI pada kepengurusan 2020-2024 oleh Ketua Umum Agung Firman Sampurna. Tapi Taufik mengundurkan diri. Taufik kemudian ditunjuk sebagai mentor tunggal putra untuk Tim AdHoc Olimpiade Paris 2024.