Tegak Lurus, Oleh: Dahlan Iskan

Jumat 25 Oct 2024 - 17:23 WIB
Reporter : Gale
Editor : Radian

BACAKORANCURUP.COM - Tiga hari ke depan opini publik masih akan di seputar lembah Tidar, Magelang. Saya perhatikan daya tarik acara pembekalan menteri baru tersebut cukup tinggi. Bisa mengalihkan isu negatif tentang latar belakang para menteri itu sendiri. Setidaknya untuk sementara.

Daya tarik itu mulai dari seragam mereka. Ada baju doreng ala militer. Ada baju putih lengan panjang. Topi model prajurit –hanya saja warnanya polos: biru tua. Tempat yang mestinya ditempelkan identitas di bagian depan topi itu dibiarkan kosong.

Saya tidak tahu apakah masih akan ada anggota kabinet yang berani pakai sepatu kets. Mereka berangkat dari Jakarta bersamaan: pakai pesawat militer Hercules. 

BACA JUGA:Kemenkeu Satu, Oleh: Dahlan Iskan

BACA JUGA:Akbar Yanuar, Oleh: Dahlan Iskan

Bagi sipil yang belum pernah naik Hercules itu anggap saja pengalaman baru. Bagi yang sudah biasa naik pesawat di kelas bisnis akan terasa tidak nyamannya: duduk berjejer berhadap-hadapan, memanjang dari depan sampai belakang. Ini seperti seruan: mulailah terbiasa hidup tidak nyaman. Toh hanya 1,5 jam. Dari Bandara TNI-AU Halim Perdanakusuma ke Bandara TNI-AU Adi Sucipto.

Dari Adi Sucipto ke Magelang mereka juga harus naik bus. Itu lambang untuk hidup biasa-biasa saja.

Sampai di Magelang mereka tidak tinggal di hotel, tapi di barak tentara berbentuk tenda. Mudah-mudahan ber-AC.

Jangan-jangan mulai ada yang menyesal: jadi menteri ternyata tidak boleh enak. Apalagi bagi menteri baru yang sudah terbiasa hidup dari lobi hotel ke salon.

Tapi ini kan hanya tiga hari. Toh masih di masa bulan madu. Kebanggaan diangkat sebagai menteri masih bisa mengalahkan sulitnya cara hidup baru itu.

Latar belakang Presiden Prabowo yang militer tentu mewarnai kabinetnya. Seorang jenderal pasti punya keyakinan: bahwa ''manajemen ala militer'' adalah unggul. Keyakinan itu lantas menjadi kebanggaan.

Banyak jenderal yang kemudian punya pendapat: kalau saja manajemen ala militer diterapkan di luar militer akan membawa kesuksesan. Keunggulan manajemen ala militer lahir sebagai konsekuensi atas risiko yang tinggi: menembak atau ditembak. 

Kalah perang berarti kematian. 

Risiko tertinggi dalam kehidupan adalah ''mati''. Maka segala upaya harus dilakukan agar jangan sampai mati. 

Termasuk harus menemukan sistem manajemen yang unggul. Di perusahaan, risiko tertinggi adalah bangkrut. Yang mati hanya perusahaannya. Bukan orangnya.

Kategori :

Terkait

Senin 04 Nov 2024 - 19:46 WIB

Gunung Sritex, Oleh: Dahlan Iskan

Minggu 03 Nov 2024 - 19:03 WIB

Prabowo Sebenarnya, Oleh: Dahlan Iskan

Sabtu 02 Nov 2024 - 06:00 WIB

Abdullah Listrik, Oleh: Dahlan Iskan

Jumat 01 Nov 2024 - 22:40 WIB

Ikan PrimaLand, Oleh: Dahlan Iskan

Rabu 30 Oct 2024 - 19:51 WIB

Tembus Kerupuk, Oleh: Dahlan Iskan

Terpopuler

Senin 04 Nov 2024 - 20:31 WIB

445 PTPS Resmi Dilantik

Senin 04 Nov 2024 - 20:07 WIB

Pembangunan Bahu Jalan