Peluang Pasangan Risma–Gus Hans Menang di Pilgub Jatim Masih Terbuka
ist Paslon Risma-Gus Hans.--
BACAKORANCURUP.COM- Pasangan Tri Rismaharini dan KH Zahrul Azhar Asumta (Risma – Gus Hans) tetap memiliki peluang untuk bersaing ketat dengan pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak (Khofifah – Emil) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2024.
Hasil survei Polbrain yang dilakukan antara 18-23 Oktober 2024 menunjukkan bahwa meskipun Khofifah – Emil memimpin, Risma – Gus Hans tidak kalah jauh.
Survei yang melibatkan 1.000 responden di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur ini mencatat bahwa pasangan Khofifah – Emil mendapatkan dukungan sebesar 49,3 persen, sementara Risma – Gus Hans meraih 35,2 persen.
Pasangan Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim (Luluk – Lukmanul) hanya mencatatkan angka 5,3 persen, dengan 10,2 persen responden belum menentukan pilihan.
Dari hasil survei itu, tampak bahwa pertarungan Pilkada Jatim akan berfokus pada dua pasangan utama: Khofifah – Emil dan Risma – Gus Hans, yang bersama-sama mencakup lebih dari 85 persen responden.
BACA JUGA:Cerita Megawati Pernah Dilarang Lewat Kompleks TNI Saat Pakai Baju PDIP, Saya Presiden Kelima!
BACA JUGA:Sri Mulyani Keluarkan Aturan Baru Tentang Bea Meterai, Berikut Rinciannya!
Hal tersebut menunjukkan potensi keduanya untuk meraih suara secara optimal pada pemungutan suara yang dijadwalkan pada 27 November 2024.
Ada beberapa faktor yang dapat dimanfaatkan oleh pasangan Risma – Gus Hans untuk mengejar ketertinggalan. Pertama, pasangan ini menerima dukungan yang signifikan dari pemilih perempuan, dengan 58,2 persen responden perempuan memilih mereka. Ini menjadi keunggulan tersendiri, mengingat ketiga calon gubernur di Pilkada Jatim 2024 adalah perempuan.
Kedua, tingkat loyalitas pemilih Risma – Gus Hans lebih tinggi, dengan 78,5 persen responden menyatakan pilihan mereka sudah pasti. Sebagai perbandingan, loyalitas pemilih Khofifah – Emil dan Luluk – Lukmanul masing-masing hanya 51,5 persen dan 57,3 persen.
Ketiga, dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang solid dapat meningkatkan daya dukung bagi pasangan Risma – Gus Hans. Sementara itu, partai-partai seperti Golkar dan Gerindra lebih banyak mengarahkan dukungannya kepada Khofifah – Emil.
Ketiga isu ini menciptakan medan persaingan yang ketat bagi semua pasangan calon, terutama dalam merebut suara dari mereka yang belum menentukan pilihan.
Dengan sekitar 40 persen pemilih yang ragu dan dapat berubah, pasangan Risma – Gus Hans memiliki kesempatan untuk mempersempit jarak elektoral.
Jika mereka dapat memanfaatkan peluang ini dengan baik, kompetisi antara Risma – Gus Hans dan Khofifah – Emil akan semakin ketat, membuka peluang bagi salah satu pasangan untuk meraih kemenangan dalam Pilkada mendatang.