Tahun Ajaran Baru, Dikbud Targetkan Penerapan IKM Sudah 100 Persen

Aziz/CE Pelayanan Dikbud Rejang Lebong dalam Soft Launching Mall Pelayanan Publik.- Aziz/CE-

CURUP, CE - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Rejang Lebong menargetkan penerapan implementasi kurikulum merdeka (IKM) untuk tingkat SD maupun SMP di wilayah Kabupaten Rejang Lebong sudah mencapai seratus persen pada tahun ajaran baru 2024/2025 mendatang.

KadisDikbud Rejang Lebong, Rezza Paklevi SH MM menyebutkan bahwa pada tahun ajaran 2023/2024 ini penerapan IKM tersebut sudah mencapai delapan puluh lima hingga sembilan puluh persen. Yang mana sekolah tersebut sebagian besarnya melaksanakan kurikulum tersebut secara mandiri berubah.

"Sejak awal semester 2023/2024 lalu hingga sekarang, pada perkembangannya saat ini dari seluruh SD maupun SMP yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, sudah ada sebanyak kurang lebih sekitar delapan puluh lima hingga sembilan puluh persen SD dan SMP sudah menggunakan kurikulum merdeka, dan  masih ada beberapa SD dan SMP kategori 3T yang masih menerapkan K13 yang mana lokasi sekolah tersebut berada di daerah yang blank sport atau susah sinyal," ujar Kadis.

BACA JUGA:Awal Semester Ganjil Boleh Laksanakan PPDB

BACA JUGA: Peringati HAB Kemenag Ke 78, Guru Madrasah dan Pegawai Ikuti 11 Cabang Lomba

Dikatakan KadisDikbud Rejang Lebong, bahwa untuk mencapai penerapan kurikulum merdeka secara seratus persen pihaknya akan membentuk komunitas - komunitas belajar yang nantinya akan menjadi wadah untuk berbagi informasi dan bertukar pengalaman dan pembelajaran serta memanfaatkan platform merdeka belajar dan platform - platform lainya.

"Bagi sekolah yang belum mempunyai akses internet dengan memanfaatkan komunitas - komunitas belajar yang nantinya bisa menjadikan wadah untuk berbagi dan bisa mendownload segala kebutuhan pembelajaran dan dibagi ke daerah ke daerahnya masing - masing. Selain itu dalam komunitas belajar tersebut kami akan memberikan pendampingan dengan memanfaatkan guru penggerak sebagai pendamping dari komunitas - komunitas belajar tersebut," jelaskan.

Sementara itu, Rezza untuk bisa mencapai target penerapan kurikulum tersebut pihaknya mengharapkan peran serta kepala sekolah penggerak, seluruh guru penggerak dan seluruh satuan pendidikan yang sudah menerapkan Kurikulum merdeka tersebut agar bisa melaksanakan berbagi praktik baik sehingga kurikulum tersebut sudah bisa dilaksanakan secara merata oleh seluruh sekolah di Kabupaten Rejang Lebong.

"Yang pastinya untuk penerapan kurikulum merdeka secara merata tersebut tentulah harus didukung dengan sumber daya guru yang memadai, sedangkan di kabupaten Rejang Lebong sendiri masih mengalami kekurangan guru, untuk itu pada tahun ajaran 2023 /2024 akan ada pengangkatan dan penambahan guru melalui program PPPK yang jumlahnya lebih banyak dari tahun kemarin yang mencapai 300 orang guru untuk mengisi sejumlah tenaga guru yang masih kurang," pungkasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan