Gas Melon Langka, Polisi Cium Indikasi Penimbunan
Aipda Rinto Sahrizal SH--
BACAKORANCURUP.COM - Sehubungan dengan kelangkaan gas Lpg 3 kg atau gas melon yang terjadi di wilayah Kabupaten Rejang Lebong menjelang momen libur natal dan tahun baru (Nataru) tahun 2024 ini, Polres Rejang Lebong Polda Bengkulu mencium adanya indikasi penimbunan pada tingkat pangkalan yang ada di Rejang Lebong.
Karena itu dalam waktu dekat, pihak kepolisian akan melakukan pemantauan langsung ke beberapa pangkalan, untuk memastikan benar atau tidaknya ada indikasi penimbunan tersebut.
"Kita sudah mendapat laporan, saat ini banyak masyarakat yang mengeluhkan gas langka. Bahkan jika gas ada, itupun harganya sangat tinggi, diluar dari HET yang sudah ditetapkan. Karena itu kita akan memastikannya kebenarannya secara langsung ke pangkalan-pangkalan," terang Kapolres Rejang Lebong Polda Bengkulu AKBP Eko Budiman SIK MIK MSi melalui Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong, Iptu Denyfita Mochtar STrK didampingi Kanit Tipidter Aipda Rinto Sahrizal SH.
BACA JUGA:Terdakwa Pembunuh Owner RS An-Nissa Dituntut 18 Tahun
BACA JUGA:APBD 2025 Masih Tunggu Evaluasi Pemprov
Dia juga menegaskan, jika nanti terbukti dan kedapatan ada pangkalan yang menimbun gas menjelang Nataru ini, pihaknya memastikan yang menimbun akan diberikan sanksi pidana sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
"Jangan sampai ada pihak pangkalan yang menimbun gas, apalagi menjual gas diatas harga HET. Karena jika terbukti melakukan penimbunan, maka akan kita tindak tegas," singkatnya.
Untuk diketahui, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kabupaten Rejang Lebong, Anes Rahman SSos sebelumnya mengatakan, jika distribusi gas LPG 3 kg yang masuk ke Rejang Lebong sampai hari ini pun masih sama seperti biasanya, yakni sekitar 12-13 truk dalam sehari.
Hal itu pun sudah dipastikan pihaknya kepada semua agen gas yang ada di Rejang Lebong kalau distribusi gas LPG itu tetap normal, dan tidak ada pengurangan sedikit pun
Seperti agen PT. Putri Cempaka mendapat jatah untuk didistribusikan ke Rejang Lebong sebanyak 5 - 6 truk sehari, lalu PT. Karjan mendistribusikan sebanyak 6 truk sehari, dan PT Elisa Meriani sekitar 1 truk. Dimana satu truk mobil itu isinya kisaran 560 tabung