Bayi Baru Lahir Otomatis Terdaftar UHC 2024

Eka Natalina Setiani--

CURUP, CE - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Curup, mengungkapkan ada beberapa tambahan dalam program Universal Health Coverage (UHC) tahun 2024. Adapun peserta tambahan yang dimaksud yakni bayi baru lahir yang orang tuanya terdaftar sebagai peserta jaminan kesehatan nasional (JKN).

Kepala Cabang BPJS Kesehatan Curup, Eka Natalina Setiani yang diwawancara menjelaskan, bahwa Perjanjian Kerjasama (PKS) dalam menjalani program UHC 2024 antara pihaknya dengan Pemkab Rejang Lebong masih berlanjut.

"Ada tambahan-tambahan yang nanti bakal terakomodir, seperti halnya bayi baru lahir yang orang tuanya terdaftar itu juga sudah diakomodir," jelasnya.

BACA JUGA:Kesbangpol Serukan Pemilu Damai

BACA JUGA:158 Insan Olahraga Berprestasi Terima Reward

Selain itu, kata dia, cakupan penduduk Rejang Lebong yang sudah terdaftar sebagai peserta JKN UHC ada diangka 98,03 persen. Bahkan angka tersebut sudah melebihi target di tahun 2023 yang ditarget sebesar 95 persen.

"Cakupan UHC tahun ini sudah melebihi target dan alhamdulillah Pemkab Rejang Lebong siap untuk menganggarkan lagi UHC tahun 2024 sebesar Rp 19 miliar," bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Rejang Lebong, Rephi Meido Satria mengatakan, Pemkab bersama BPJS Kesehatan cabang Curup telah berkomitmen untuk kembali melakukan perpanjangan kerjasama program UHC untuk tahun 2024. Ini dikarenakan kerjasama pada tahun 2023 telah selesai.

"Komitmen kerjasama kita dengan BPJS di perpanjang kaitan dengan program JKN UHC tahun depan," ucapnya.

Diterangkannya, untuk perjanjian kerjasama (PKS) program UHC leading sektornya ada pada Dinkes bersama dengan BPJS Kesehatan. Sedangkan yang ditanda tangani oleh Bupati Rejang Lebong sebelumnya itu hanya MoU saja.

"Kalau PKS yang lebih teknisnya itu OPD terkait dengan pihak BPJS," katanya.

Agar dapat menjalani program UHC di tahun 2024, sebut dia, Pemkab Rejang Lebong telah menyiapkan kucuran anggaran sebesar Rp miliar. Dimana angka tersebut diketahui mengalami penurunan dari angka yang diusulkan sebelumnya yang dipatok sebesar Rp 21,5 miliar.

"Setelah di hitung-hitung kembali, ternyata cukup dengan nominal anggaran senilai Rp 19 miliar," tutur Rephi.

Dengan anggaran sebesar itu, lanjut dia, akan mampu mengcover peserta JKN di wilayah Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 40an ribu.

Tag
Share