Pakan eGibran, Oleh: Dahlan Iskan

Dahlan Iskan--

"SMA saya itu tergolong mewah. Benar-benar mewah. Mepet sawah," tulisnya. Sawah di situ bukan benar-benar sawah. Tapi rawa. Maka agar bisa disebut me-wah, menuliskan kata rawa pun jadi rawah. 

Kenangan yang hidup padanya: kalau hujan SMA itu banjir. Itu dulu. Sekarang sudah tidak lagi. Sudah dibangun halaman yang tinggi. Generasi siswa yang sekarang dengan bangga menuliskannya sebagai SMA PunkSud 2. 

Tapi baru Huzaifah alumni PunkSud 2 yang fenomenal. Berhasil menggalang dana sampai Rp 9,7 triliun. Ia dituduh telah memalsukan laporan keuangan. Tujuannya untuk meyakinkan investor. Yang seharusnya rugi ditulis untung besar. Rugi ratusan miliar ditulis untung lebih Rp 1 triliun. 

Video terjelas soal pemalsuan laporan keuangan eFishery ini diunggah oleh Leon. Leonard Hartono. Lengkap dengan grafiknya. Ia dapat dokumen-dokumen dari ordal. 

Leon seorang YouTuber aktif –khusus bidang bisnis. Ia lahir di Jakarta, tapi sejak SD sudah di Singapura. 

"Orang tua kami memindahkan anak-anaknya ke Singapura terkait kerusuhan 1998," ujarnya. Sampai SMA di sana. Lalu kuliah di UC Berkeley, California.

Saya menghubungi Leon tadi malam. Soal eFishery itu merupakan videonya yang ke 500 atau 600. Aktif sekali.

Setamat Berkeley Leon pulang ke Jakarta. Berbisnis. Jadi agen properti. Ayahnya seorang pengusaha properti di kawasan Kelapa Gading Jakarta.

"Kenal Huzaifah?"

"Tidak".

"Pernah bertemu?"

"Tidak".

Lalu siapa yang merasa tertipu oleh eFishery?

Tentu para investornya. Yang hebat-hebat tadi. Yang semuanya investor kelas dunia. Mereka merasa tertipu besar.

Para investor itulah yang kini jadi pemegang saham mayoritas di eFishery. Bukan lagi Huzaifah. Maka mereka berwenang memberhentikan Huzaifah sebagai CEO.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan