SMK dan Vokasi Kena Imbas Efisiensi Anggaran, Kemendikdasmen Lakukan Ini!

--
BACAKORANCURUP.COM - Ditjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus menjadi salah satu direktorat yang terkena imbas besar efisiensi anggaran di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen Suharti bahkan menyebutkan keadaan ini dengan ungkapan 'sangat tertekan'.
"Vokasi memang sangat tertekan sekali," tutur Suharti.
Disampaikan Suharti dalam rapat tersebut, Ditjen Vokasi sebelumnya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,927 triliun. Namun, mengalami blokir efisiensi hingga Rp 1,408 triliun yang menyebabkan sisa anggaran hanyalah lebih dari Rp 519 miliar.
Khusus program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, jumlah anggaran yang diberikan merosot drastis. Menjadi Rp 132,4 miliar dari Rp 1,195 triliun. Jumlah itu akan disebar ke 8 program salah satunya SMK Pusat Keunggulan (SMK-PK).
"SMK-PK itu baru bisa menyediakan Rp 15 miliar turun dari Rp 528 miliar tahun yang lalu," ungkapnya.
BACA JUGA:Meski Ada Efisiensi Anggaran, Kemenag Klaim Program PPG untuk Guru PAI Terus Berjalan
BACA JUGA:Tol Sumatera Selatan - Bengkulu Urung Dibangun Tahun 2025, Ternyata Ini Penyebabnya!
1. Sertifikasi kompetensi siswa SMK dan magang luar negeri
Target awal: 100.750 orang
Anggaran awal: Rp 65,036 miliar
Blokir efisiensi: Rp 65,036 miliar
Target baru: Dihilangkan
2. Pengembangan SMK Pusat Keunggulan