Waspada! Ini Ciri-ciri Penyakit Jembrana pada Sapi Bali

Ilustrasi Net--
BACAKORANCURUP.COM - Jika para peternak sapi bali khususnya, menemukan hewan ternaknya mengalami sakit yang tidak biasa agar segera melapor ke Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan (Distankan) Rejang Lebong.
Sebab bisa jadi hewan ternak tersebut terjangkit virus jembrana.
Kabid Peternakan sekaligus Dokter Hewan, drh Wenny Haryanti MM, mengungkapkan bahwa penyakit jembrana disebabkan oleh infeksi virus yang dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening, serta pendarahan pada organ dalam.
"Ciri-ciri secara fisik yang bisa dilihat sapi itu alami demam tinggi, hilang nafsu makan dan sapi itu tempak lesu," ucapnya.
Sehingga jika para peternak menemukan gejala tersebut, diimbau untuk segera mengambil langkah pencegahan dengan melapor ke dokter hewan ataupun ke Distankan.
BACA JUGA:13 Sapi di Rejang Lebong Mati Mendadak, Diduga Terjangkit Jembrana
BACA JUGA:Tragedi Pesta Malam di Rejang Lebong, Polisi Tetapkan 4 Tersangka!
"Apabila peternakan menemukan salah satu hewan ternaknya mengalami gejala-gejala dimaksud, agar segera memisahkan sapi itu dari kawanan," ujar Wenny.
Langkah ini, menurutnya, penting dilakukan guna mencegah penyebaran penyakit jembrana yang dapat berdampak pada kesehatan sapi lainnya dan mengganggu produktivitas peternakan.
Pemerintah daerah melalui Distankan juga terus berupaya memberikan pendampingan kepada peternak dalam upaya pencegahan dan penanganan penyakit ini.
"Jangan lupa peternak juga harus selalu memperhatikan kondisi kesehatan sapinya secara rutin," tambah dia.
Sebelumnya, ada sebanyak 15 ekor sapi milik peternak di Desa Cawang Lama Kecamatan Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong, mati mendadak yang dugaan kuatnya disebabkan oleh wabah penyakit jembrana.
Kepala Distankan Rejang Lebong, Ir Amrul Eby MM yang dikonfirmasi mengungkapkan bahwa, kasus kematian sapi ini terjadi secara bertahap, bukan dalam waktu yang bersamaan.
"Ada 13 ekor sapi milik warga yang mati dan dugaannya karena jembrana. Jumlah yang mati ini bertahap, bukan sekaligus 13 ekor," jelasnya.