"Hikmah Ramadan", Penciptaan Akal dan Nafsu : Ujian Ilahi Yang Menentukan Jalan Hidup Manusia

H.Suryono, S.Ag, M.Pd--

Disebut dalam Surah Al-Fajr ayat 27-28:

"Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai."

Contoh: Orang yang sabar, ikhlas, dan selalu bersyukur dalam segala keadaan.

4. Nafsu Radiyyah (النَّفْسُ ٱلرَّاضِيَةُ) – Nafsu yang Ridha

Nafsu ini berada di atas nafsu mutmainnah, di mana seseorang tidak hanya tenang tetapi juga menerima segala ketetapan Allah dengan penuh keridhaan.

Orang yang memiliki nafsu ini tidak lagi mengeluh atas cobaan hidup dan selalu bersyukur.

Contoh: Seorang hamba yang tetap bahagia meskipun diuji dengan kesulitan.

 

- Nafsu Mardiyyah (النَّفْسُ ٱلْمَرْضِيَّةُ) – Nafsu yang Diridhai

Tingkatan ini lebih tinggi dari radiyyah, di mana seseorang bukan hanya ridha dengan Allah, tetapi juga diridhai oleh Allah.

Orang yang mencapai tingkatan ini adalah hamba pilihan yang sangat dekat dengan Allah.

Contoh: Para nabi, wali Allah, atau orang-orang saleh yang hidupnya sepenuhnya untuk Allah.

 

- Nafsu Kamilah (النَّفْسُ ٱلْكَامِلَةُ) – Nafsu yang Sempurna

Ini adalah tingkatan nafsu tertinggi, di mana seseorang telah mencapai kesempurnaan spiritual dan sepenuhnya mengikuti kehendak Allah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan