PKM Sumber Urip Tingkatan Layanan Sarpras Pustu dengan Maksimalkan ILP

Kepala PKM Sumber Urip, NS Mus Mulyadi SKep.-NICKO/CE-

BACAKORANCURUP.COM - Sebagai salah satu dari 4 Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) yang menjadi motor penggerak maupun pilot Project penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Provinsi Bengkulu yang mewakili Kabupaten Rejang Lebong.

PKM Sumber Urip sampai saat ini terus menggencarkan dan memaksimalkan penerapan ILP untuk masyarakat yang ada di wilayah kerjanya.

Salah satunya dengan menggerakkan Puskesmas Pembantu (Pustu), dengan meningkatkan layanan sarpras serta fasilitas untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.

BACA JUGA:Soal 2 Kepala OPD Mengundurkan Diri, Sekda: Itu Hak yang Bersangkutan

BACA JUGA:Waka II Desak Percepatan Pembangunan

"Untuk penerapan ILP di PKM kita, menurut saya sudah sangat maksimal. Karena di PKM kita fasilitas yang ada sudah sangat memadai, serta sudah sangat mumpuni untuk menerapkan ILP kepada masyarakat. Termasuk penerapan ILP yang kita lakukan pada setiap kegiatan Posyandu yang kerap dilaksanakan secara rutin," ujar Kepala PKM Sumber Urip NS Mus Mulyadi SKep.

Namun memang kata Mulyadi, saat ini penerapan ILP di tingkat Pustu masih belum terlalu maksimal. Mengingat fasilitas dan sarpras yang ada di Pustu sendiri saat ini belum terlalu memadai.

Karena itulah tegasnya, peningkatan Sarpras di Pustu menjadi salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan penerapan ILP secara terintegrasi hingga ke seluruh penjuru atau pelosok desa.

"Saat ini kita memiliki 3 Pustu yang tersebar di desa wilayah kerja kita. Namun memang, fasilitas dan sarpras yang ada di sana belum memadai. Karena itu kita terus berupaya, agar dapat melakukan peningkatan Sarpras dan fasilitas di Pustu milik kita. Tujuannya agar penerapan ILP yang sedang digencarkan secara nasional ini bisa tersebar luas hingga ke tingkat dusun," terangnya.

Selain itu tambah Mulyadi, pihaknya juga akan terus meningkatkan kapasitas SDM yang ada di PKM Sumber Urip sendiri.

Salah satunya dengan memberikan pelatihan-pelatihan kepada SDM yang ada, agar dapat terus meningkatkan kapasitasnya.

Termasuk memberikan sosialisasi kepada para kader di tingkat desa, hingga ke masyarakat yang menjadi target dari penerapan ILP ini sendiri.

"Tentu SDM kita juga masih perlu ditingkatkan lagi, terutama untuk penggunaan aplikasi yang digunakan dalam pencatatan ILP. Sementara untuk masyarakat sendiri, kita juga akan terus memberikan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memeriksakan dirinya secara terintegrasi dan rutin. Jika perlu nantinya, kita akan melakukan upaya jemput bola untuk memberikan ILP secara merata kepada masyarakat," tutupnya.

Sekedar informasi, dari 21 PKM yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, PKM Sumber Urip merupakan PKM pertama di Kabupaten Rejang Lebong yang diminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menerapkan ILP di Rejang Lebong.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan