Akio Toyoda Soroti Fakta Mobil Listrik, Ramah Lingkungan atau Justru Sebaliknya ?

IST Akio Toyoda selaku Chairman Toyota Motor Corp., sumber foto @akiotoyoda_official--
BACAKORANCURUP.COM - Ketua Toyota Motor Corporation, Akio Toyoda, menyampaikan pandangan kontroversial namun realistis mengenai kendaraan listrik yang selama ini dipromosikan sebagai solusi utama pengurangan emisi.
Menurutnya, kendaraan listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) belum tentu lebih ramah lingkungan dibandingkan teknologi lainnya.
Bahkan, dalam proses produksinya, mobil listrik bisa menimbulkan emisi karbon yang signifikan, terutama di negara-negara yang masih bergantung pada pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Pernyataan tersebut ia utarakan dalam sebuah wawancara khusus bersama Automotive News, setelah menerima penghargaan Centennial Automotive News.
BACA JUGA:Apple Watch Series 10 Resmi Rilis di Indonesia, Ini Spesifikasi dan Harganya
BACA JUGA:HP Android Berubah Total, Ini Syarat Baru dari Google
Dalam kesempatan itu, Toyoda menjelaskan bahwa Toyota memiliki pendekatan yang berbeda dalam menghadapi isu perubahan iklim dan netralitas karbon. Daripada hanya mengandalkan satu jenis kendaraan ramah lingkungan, Toyota memilih jalur diversifikasi melalui strategi yang disebut Multi-Pathway Approach.
Strategi ini didesain untuk memberikan lebih banyak opsi kepada konsumen, mulai dari kendaraan hybrid, plug-in hybrid, mobil listrik murni, hingga kendaraan berbahan bakar hidrogen. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan teknologi kendaraan dengan kondisi infrastruktur energi dan kebutuhan pasar di setiap negara.
“Ketika dunia mulai berbicara soal netral karbon, kami menyadari bahwa yang perlu kita perangi bukanlah jenis kendaraan tertentu, melainkan emisi karbon itu sendiri,” ungkap Toyoda. “Kami lebih memilih untuk fokus pada tindakan nyata yang bisa langsung diimplementasikan, daripada mengikuti tren yang belum tentu efektif dalam jangka panjang.”
Sebagai produsen mobil pertama yang memperkenalkan teknologi hybrid secara massal, Toyota telah memiliki jejak panjang dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan. Sejak meluncurkan mobil hybrid pertamanya pada 1997, Toyota telah menjual sekitar 27 juta unit hybrid di seluruh dunia.
Menurut Toyoda, dampak pengurangan emisi dari seluruh kendaraan hybrid yang telah dijual perusahaan setara dengan sekitar 9 juta mobil listrik murni yang beroperasi di jalan raya.
Namun, ia menyoroti bahwa perbandingan tersebut tidak cukup jika hanya melihat hasil di permukaan.
Di Jepang misalnya, yang masih sangat mengandalkan pembangkit listrik berbasis energi termal, produksi massal mobil listrik justru bisa berkontribusi pada peningkatan emisi. Pasalnya, proses manufaktur baterai dan pengisian daya kendaraan listrik tetap mengonsumsi energi yang berasal dari sumber tidak ramah lingkungan.
“Kalau kami memproduksi 9 juta mobil listrik di Jepang sekarang, hasilnya bisa kontraproduktif. Karena listrik yang dipakai untuk membuat dan mengisi daya mobil itu masih berasal dari pembangkit berbahan bakar fosil,” jelas Toyoda