Lapas Curup Jamin Hak Pilih Warga Binaan

CURUP, CE - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Curup, memastikan bahwa seluruh Warga Binaan Pemasyaratan (WBP) akan menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024 mendatang. Hal ini sebagaimana disampaikan Kalapas Kelas IIA Curup, Ronaldo Devinci Talesa, AMd IP SH, SH.

"Kita pastikan seluruh WBP yang ada di Lapas Curup ini, menggunakan hak pilihnya," ujar Kalapas usai menerima kunjungan dari KPU Provinsi Bengkulu dan KPU Kabupaten Rejang Lebong.

Menurut Kalapas, sebagai warga Indonesia sudah dimestikan ikut mensukseskan pesta demokrasi itu. Oleh karena itu, guna memastikan seluruh WBP untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024 mendatang, pihaknya bakal secara kontinyu akan melakukan pendataan dan koordinasi dengan KPU Rejang Lebong. Ini terkait dengan WBP yang ada di Lapas Kelas IIA Curup baik yang sudah keluar maupun yang masuk menjelang Pemilu pada 14 Februari mendatang.

BACA JUGA:Sempat Buron, Pelaku Penusukan Menyerahkan Diri

BACA JUGA:Penggunaan Knalpot Brong Dilarang

"Jumlah DPT di Lapas Curup saat ini ada 630 orang. Kemudian calon DPTb ada 299 orang, sedangkan untuk penghuni Lapas Curup hingga saat ini jumlahnya 702 orang," sampainya.

Selain itu, pada Pemilu 2024 mendatang dirinya mengatakan bahwa di dalam Lapas Curup bakal ada 3 tempat pemungutan suara (TPS). Dimana, 3 TPS tersebut sudah disiapkan tempatnya dan dipusatkan seluruhnya di Aula Lapas Curup.

"Untuk tempatnya, luas sehingga dimungkinkan ada 3 TPS dalam 1 lokasi," katanya.

Sementara itu, Koordinator Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Rejang Lebong, Muhammad Anas Kholiq mengatakan bahwa 3 TPS yang ada di Lapas Curup ini, petugasnya merupakan petugas Lapas Curup. Dimana setiap TPS, itu sama dengan TPS lain lainnya yakni jumlah KPPS nya sebanyak 7 orang ditambah 2 Pam TPS.

"Baik KPPS maupun PAM TPS itu, petugasnya juga dari Lapas Curup," ujarnya.

Dimana nantinya, petugas KPPS dan PAM TPS di Lapas Curup sebut Anas akan diberikan Bimbingan Teknis (Bimtek).

"Bimtek ini akan diberikan, guna memberikan pemahaman soal tugas selama proses pemungutan suara berlangsung," tandasnya.